Azan Ganjar

KEMPALAN: Apa acara televisi yang paling ditunggu-tunggu oleh pemirsa di bulan Ramadan? Jawab: Azan Maghrib. Kalau ada survei rating televisi, hampir pasti Azan Maghrib tidak bakal memperoleh rating. Tapi, di bulan Ramadhan sudah pasti Azan Maghrib menjadi acara yang paling ditunggu. Acara azan di televisi jarang menjadi perhatian, kecuali saat Ramadan.
Ada lagi joke yang agak getir. Manusia Indonesia terkenal lelet dengan budaya jam karet. Kerja telat, rapat telat, janjian telat, shalat telat, jemput mertua telat. Semua telat, tidak tepat waktu. Satu-satunya yang tidak telat dan tepat waktu, sharp on time, adalah ketika berbuka puasa. Anda bisa bayangkan kalau Azan Maghrib di televisi saat Ramadhan telat 5 menit? Bisa jadi stasiun televisi didemo ribuan orang, bisa jadi manajer program atau kepala stasiunnya langsung dipecat.
Bagi kebanyakan orang acara azan di televisi tidak menarik. Tapi, bagi tim creative media campaign acara azan menjadi sarana promosi yang punya efek meningkatkan product awareness yang sangat besar. Mungkin karena pertimbangan inilah tim kreatif calon presiden Ganjar Pranowo mengusulkan agar Ganjar menjadi ‘’bintang iklan’’ pada acara Azan Maghrib di televisi.
Maka tampillah Ganjar dengan semua atribut kesalehan, sarung, baju takwa, dan peci hitam. Story board yang ditulis tim kreatif memuat urut-urutan adegan, ada suara azan, Ganjar berjalan menuju masjid, bertemu dan bersalaman dengan jamaah, mengambil air wudhu, lalu ikut shalat berjamaah.
Capres menjadi bintang iklan hal yang wajar. Tapi kalau menjadi bintang di acara Azan Maghrib, bisa bikin heboh. Lagi pula, tim kreatifnya lupa memperhatikan detail, sehingga disorot oleh eagle eyes netizen yang dan menjadi sasaran kecaman. Yang paling mencolok, Ganjar berwudhu dengan mamakai baju takwa yang lengannya tidak digulung.
Detail kecil begini di mata netizen bisa menjadi hal serius. Sama dengan Moeldoko yang mendadak saleh dengan bertayamum di kereta api, ternyata caranya salah. Tidak cukup hanya mengusap wajah dan telapak tangan serta punggung tangan, Moeldoko mengusap bagian pahanya dengan debu. Tata cara tayamum sudah ada syarat dan rukunnya sendiri, cukup mengusap muka dan tangan. Menambahi usapan di bagian paha sampai lutut tentu menjadi kesalahan yang menimbulkan tanda tanya.
Mendadak saleh boleh saja. Tapi kalau tidak hati-hati malah celaka. Moeldoko mau pamer kesalehan di kereta api dan mengunggahnya di akun media sosial. Tapi, karena tim media tidak memahami persoalan, akhirnya malah menuai malu dan tayangan pun dihapus.
Tim media memang perlu berpikir out of the box untuk menghasilkan tayangan yang punya diferensiasi tinggi. Tapi, seringkali tim kreatif itu miskin wawasan dan tidak paham konteks sosial. Tim kreator iklan Alexis mengunggah konten iklan diskon khusus dan free buat clubber yang bernama Muhammad dan Maria. Dia pikir ini ide kreatif nan brilian, ternyata fatal. Akhirnya masuk penjara.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun menyelidiki kasus Azan Maghrib ala Ganjar ini. KPI masih melihat-lihat adakah unsur pelanggaran dalam tayangan ini. Kalau ada pelanggaran maka KPI akan menjatuhkan sanksi kepada stasiun televisi. Mungkin juga KPI akan menjatuhkan sanksi kepada Ganjar dengan sanksi tertentu yang berhubungan dengan penampilan di televisi.
Dalam beberapa kasus, KPI menjatuhkan sanksi tegas, misalnya acara yang melanggar itu di-grounded, dilarang tayang. Tapi, rasanya KPI tidak akan menjatuhkan sanksi dengan melarang stasiun televisi menyiarkan Azan Maghrib. Kalau ini dilakukan, tentu KPI yang bakal dirujak oleh pemirsa televisi.
KPI pernah meng-grounded acara populer, seperti ‘’Empat Mata’’ dengan host komedian Tukul Arwana. Acara itu terkena larangan tayang karena melakukan pelanggaran. Kendati demikian, sanksi ini dengan gampang diakali, karena beberapa waktu kemudian tayangan ini muncul lagi dengan kemasan baru bertajuk ‘’Bukan Empat Mata’’. Kasus ini tentu tidak bisa diterapkan pada acara Azan Maghrib, yang diganti dengan ‘’Bukan Azan Maghrib’’ untuk mengakali sanksi KPI.
Iklan Azan Maghrib dimaksudkan untuk mendekatkan Ganjar kepada pemilih muslim. Sudah menjadi rahasia umum bahwa segmen pemilih muslim merasa jauh dari Ganjar, karena latar belakangnya kurang hijau. Beberapa waktu belakangan kampanye negatif terhadap Ganjar sangat masif. Ganjar digambarkan tengah mencicipi minuman yang diduga beralkohol dan disebut sebagai es teh. Yang paling heboh adalah pernyataan Ganjar pada siniar Deddy Corbuzier bahwa Ganjar menonton film dewasa dan merasa tidak ada yang salah dengan tindakannya itu. Pernyataan ini digoreng habis oleh lawan politik Ganjar dan Ganjar digambarkan sebagai calon presiden yang hobi menonton film porno.
Insiden Azan Maghrib ini pun digoreng habis dan Ganjar pun dirujak habis-habisan. Salah satu meme menyebutkan Ganjar minum minuman beralkohol, lalu suka menonton film dewasa, dan sekarang tiba-tiba muncul sebagai bintang iklan Azan Maghrib.
Komentator politik berdebat apakah hal ini termasuk memainkan politik identitas. Banyak yang membela Ganjar dengan menyebut bahwa hal ini bukan politik identitas. Tapi, pendapat ini bisa saja berbeda kalau yang muncul dalam iklan azan itu adalah Anies Baswedan.
Televisi yang menyiarkan Azan Maghrib Ganjar itu adalah RCTI milik taipan Harry Tanoesoedibjo, yang sekaligus pemilik Partai Perindo yang menjadi anggota koalisi pendukung Ganjar Pranowo. Hari Tanoe tengah gencar mempromosikan partainya supaya bisa lolos threshold dan masuk ke Senayan.
Hari Tanoe merekurt tokoh-tokoh Islam masuk ke Perindo. Mantan gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, atau lebih populer sebagai Tuan Guru Bajang (TGB) direkurt sebagai ketua harian Partai Perindo, sekaligus sebagai komisaris konglomerasi media MNC milik Hari Tanoe. Perindo juga merekurt Ustadz Yusuf Mansur sebagai wakil ketua umum.
Beberapa waktu yang lalu Hari Tanoe membikin heboh karena berkeliling keluar masuk pesantren dengan memakai pakaian muslim, dan mendapat sambutan cium tangan dari para santri. Rupanya strategi ini diterapkan kepada Ganjar dengan menampilkannya sebagai bintang Azan Maghrib.
Akankah efektif menarik suara pemilih Islam? Tunggu saja. ()
