Jelang Lawan Persik, Persija Dapat Tambahan Amunisi Baru
JAKARTA-KEMPALAN: Persija Jakarta akan mendapat tambahan amunisi baru jelang laga melawan Persik Kediri. Delapan pemain Timnas U-20 Indonesia sudah kembali ke skuad Macan Kemayoran.
Pekan ke-30 Liga 1 musim 2022-2023 akan mempertemukan Persija Jakarta dan Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Kediri, pada Minggu (12/3) pukul 15.00 WIB.
Pada laga sore nanti, Persija akan mendapatkan amunisi baru karena delapan pemain muda yang sebelumnya bergabung dengan Timnas U-20 untuk mengikuti kompetisi Piala AFC U-20 2023 di Uzbekistan, dipastikan sudah kembali ke skuad Macan Kemayoran.
Delapan pemain muda itu adalah Cahya Supriadi, Muhammad Ferarri, Frengky Deaner Missa, Resa Aditya Nugraha, Achmad Maulana Syarif, Dony Tri Pamungkas, Alfriyanto Nico Saputro, dan Ginanjar Wahyu Ramadhani.
Tambahan amunisi baru ini sangat disambut baik oleh pelatih Persija Jakarta Thomas Doll. Apalagi dengan kondisi skuad yang mulai kelelahan karena jadwal pertandingan yang padat.
Persija yang baru saja menghadapi Borneo FC pada hari Rabu (8/3), langsung berangkat ke Kediri untuk menghadapi Persik dua hari setelahnya. Jadwal ini membuat para pemain Macan Kemayoran tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan persiapan dan memulihkan fisik.
“Persiapan kami lebih banyak dengan bepergian. Hal itu karena kami hanya punya satu setengah hari di Jakarta dan hari ini kami harus pergi lagi dengan pesawat.” keluh Thomas Doll.
“Saat di Jakarta kami hanya berlatih dengan tujuh pemain, sisanya melakukan pemulihan.” tambah pelatih asal Jerman itu.
“Kami kehilangan banyak pemain dalam beberapa laga terakhir. Tapi sekarang pemain Timnas U-20 kami sudah kembali. Kita akan lihat besok bagaimana kami bisa bermain.” imbuh Thomas Doll.
Saat ditanya terkait performa sang lawan Persik Kediri, Thomas memilih tak berkomentar dan berkata lebih fokus membenahi performa timnya yang masih memiliki banyak kekurangan.
“Itu bukan urusan saya melihat bagaimana performa Persik. Karena dari tim kami sendiri masih banyak yang perlu diperbaiki.” kata Thomas.
(*) Edwin Fatahuddin
