Kisah Ipin, Rawat Adik dan Ibu yang Alami Gangguan Jiwa
BANGKALAN-KEMPALAN: Moh. Syarifin Rohman (16) atau biasa dipanggil Ipin, remaja asal Desa Longkek Kecamatan Galis harus merawat adik dan ibunya yang menderita masalah kejiwaan, Ia juga harus putus sekolah karena lantaran harus merawat keempatnya.
Remaja kelahiran 2006 itu hidup dengan 4 adiknya dan ibunya. Namun, adiknya yang masih bayi telah meninggal dunia belum lama ini. Atas laporan beberapa pihak, akhirnya Dinas Sosial Bangkalan mengunjungi rumah Syarifin di Dusun Timur Sumber Desa Longkek Sabtu (4/3).
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Sosial Wibagio Suharta langsung memberikan bantuan sembako.
“Sesuai perintah Plt. Bupati Bangkalan, Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan langsung turun lapangan. Kondisi Syarifin dalam keadaan kurang mampu dan juga yang kami dengar bahwa 1 orang adiknya yang berumur 7 bulan baru meninggal dunia,” tuturnya.
Pihaknya kemudian melakukan verifikasi dan klarifikasi dokumen kependudukannya, dan keluarga Syarifin sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Namun non bansos dan sudah kami laporkan juga ke Kemensos untuk mendapatkan bansos. Untuk sementara kami hanya memberikan bantuan sembako, sedangkan anak-anaknya yang masih usia sekolah sedang diproses untuk bisa melanjutkan sekolah lagi dan juga ibunya yang ada gangguan kejiwaan akan kita rawat ke RS Menur,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan
Sementara ayah Ipin, saat ini masih mendekam di penjara karena terlibat aksi pencurian motor sejak setahun lalu. Dan diperkirakan akan keluar penjara pada bulan September tahun ini.
“Untuk vonisnya itu 1 tahun 8 bulan. Nanti bulan September insyaallah sudah keluar penjara,” kata Kapolsek Galis, Iptu Bagus Setioko Darmawan. (edw)
