Ketersediaan Vaksin Booster Kedua di Jatim Cukup,  Dr. Erwin: Kalau Kurang Akan Didrop Lagi

waktu baca 3 menit
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim Dr.Erwin Astha Triyono dr., Sp.PD, KPTI.

SURABAYA-KEMPALAN: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Dr.Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD, KPTI menyebut bahwa ketersediaan vaksin cukup. Pernyataan ini untuk menjawab adanya kekhawatiran masyarakat yang takut ketersediaan vaksin di Jatim tidak mencukupi, mengingat terbatasnya jumlah vaksin yang didrop dari pusat.

Menurut Dr. Erwin, prinsipnya secara nasional selama kita “menjadikan sangat cukup”, maka kita juga menghitungnya cukup.

“Kenapa? Karena begitu kinerja kita bagus, maka pasti vaksin akan didrop lagi. Jadi, pengiriman vaksin itu tergantung pada kinerja kita,” tegas Dr Erwin ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (27/1). “Jadi tidak ada kendala lagi terkait isu ketersediaan vaksin,” tandasnya.

Lantas seberapa penting sih sesungguhnya kok masyarakat hasus vaksin booster kedua? Menjawab pertanyaan ini, pria berusia 52 tahun ini menjelaskan bahwa secara ilmiah virus Covid-19 tersebut sebenarnya masih akan terus ada. Meskipun severitas levelnya akan menurun, sehingga suatu saat kita akan hidup bersama dengan Covid.

“Nah, salah satu senjata agar kita bisa hidup bersama dengan nyaman, yaitu dengan vaksin ini,” ujarnya.

Jadi, lanjut Dr Erwin, meskipun ada statement dari pusat bahwa vaksin tidak dipakai sebagai perasyarat untuk bepergian, tapi ia menyarankan agar vaksin tetap dijalankan, karena itu merupakan syarat untuk menjalani hidup sehat.

“Jadi, masyarakat umum, mumpung masih gratis dan disediakan oleh pemerintah, ayo berbondong-bondong ke faskes terdekat, ke puskesmas atau rumah sakit yang melayani. Ayo diakses agar kita bisa mendapatkan vaksin yang mampu melindungi kita supaya tidak sakit karena “Covid-19”. 

Dr. Erwin menjelaskan bahwa setelah dihitung, untuk tahap pertama Jatim kurang lebih mendapatkan jatah sekitar 50 ribu dosis vaksin untuk booster kedua dari pusat. “Jumlah ini akan ditambah lagi kalau kinerja kita bagus untuk kabupaten/kota,” ungkapnya.

Sedang mengenai komposisi merek, menurut Dr.Erwin, pihaknya punya Pfizer, Inovac, dan Indovac. Namun, selama ini pihaknya menggunakan Inovac.

Ketika ditanya apakah suatu saat vaksin ini akan berbayar, Dr.Erwin mengatakan bahwa soal itu tergantung pusat. “Saya tidak berani untuk berandai-andai,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa Jawa Timur siap memberikan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas. Vaksinasi booster kedua ini mulai diberikan pada 24 Januari 2023  secara gratis. 

Gubernur Khofifah mengatakan, vaksinasi booster kedua ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI HK.02.02/C/380/2023 yang ditetapkan pada 20 Januari 2023 lalu di Jakarta.

Di mana, berdasarkan rekomendasi Komite Ahli Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) dalam surat nomor ITAGI/SR/23/2022 tanggal 24 November 2022 disampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 booster kedua dapat diberikan bagi masyarakat umum.

Khofifah mengatakan, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) mulai rumah sakit dan puskesmas di Jatim semua dalam posisi siap memberikan pelayanan vaksinasi booster kedua bagi masyarakat. Kondisi ini sama sebagaimana selama ini mereka melayani vaksinasi Covid-19 dosis pertama, kedua, dan juga booster yang pertama. Selebihnya, gerai-gerai non permanen yang dulu sempat digunakan menurutnya dapat dibugarkan kembali. 

“Kalau untuk tempat layanan kesehatan seperti RS atau puskesmas, sampai sekarang masih memberikan vaksinasi. Nantinya untuk mempercepat proses vaksinasi booster kedua ini, gerai-gerai vaksin bisa dibuka kembali,” terangnya. 

Untuk itu, Gubernur Khofifah mengimbau pemerintah kabupaten/kota untuk segera menindaklanjuti ketentuan vaksin booster kedua itu. Khofifah  berharap, fasilitas untuk mempercepat proses tersebut dapat disiapkan bahkan sampai ke tingkat kelurahan. 

“Saya minta kepada bupati/walikota untuk segera menyiapkan apa yang dibutuhkan untuk masyarakat agar bisa segera divaksin. Silakan dikoordinasikan dengan pihak terkait sampai ke lapisan terkecil,” pintanya. (Dwi Arifin)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *