Pemkot Surabaya Kampanyekan Gerakan Bumil Sehat Nasional
SURABAYA-KEMPALAN: Pemkot Surabaya ikut berperan aktif dalam Gerakan Bumil Sehat secara Nasional melalui kampanye #BumilSehat bernama “Gerakan 22 Kami Sayang Ibu”. Dalam rangka peringatan Hari Ibu ini, kegiatan tersebut digelar oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dilaksanakan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia.
Di Kota Surabaya, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani menggelar talkshow Ibu Hamil Sehat, yang berisi penyampaian materi terkait kesehatan ibu hamil dan melakukan penandatangan deklarasi dukungan Ibu Hamil Sehat.
Kegiatan ini melibatkan TP PKK, organisasi profesi, serta seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil yang berlokasi di Graha YKP Jalan Medokan Asri Utara No. 39 Kota Surabaya, Kamis (22/12).
Dalam talkshow tersebut mengundang sejumlah narasumber, yaitu dr. Moh. Nasir, SpOG (K), dan Dr. Nunik Puspitasari, SKM.M.Kes. Saat itu para peserta yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Hari ini diberikan penguatan mengenai Ibu Hamil Sehat karena berhubungan dengan pencegahan stunting yang berisiko pada ibu hamil, jangan sampai anak-anaknya menjadi stunting. Jadi kita kumpulkan semua, pendampingan ini dilaksanakan secara masif. Ada beberapa (ibu hamil) yang beresiko tinggi, ada yang KEK (Kekurangan Energi Kronis), maka pendampingannya harus masif sekali,” kata Rini Indriyani.
Pada kegiatan serentak ini, Pemkot Surabaya dan TP PKK Kota Surabaya melakukan gebrakan dalam mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama dalam proses pencegahan stunting di Kota Pahlawan. Yakni, melalui Tim Pendamping Keluarga di setiap RW yang melakukan pemantauan dan pengawasan, serta memberikan wawasan pengetahuan kepada para ibu hamil.
“Sehingga lebih dekat dan lebih mudah jika terjadi sesuatu pada ibu hamil. Itu memudahkan pengawasan dan mengurangi angka kematian ibu dan anak, serta stunting. Kegiatan ini dilakukan serentak seluruh Indonesia, tapi kita sudah melakukan ini dan sudah berjalan,” ujar dia,
Rangkaian acara lainnya adalah mengadakan kegiatan Bumil Sehat yang dikemas dalam bentuk Pekan Bumil Sehat mulai 14-22 Desember 2022 di masing-masing Puskesmas. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kehamilan, makan bersama, minum Tablet Tambah Darah (TTD), dan penyebarluasan kegiatan melalui media sosial.
“Kegiatan ini diimplementasikan dalam mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan. Dengan tagline “Dukungan Ibu Hamil untuk Sehat dan Bahagia”,” terang dia.
Rini menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta percepatan penurunan stunting di Kota Surabaya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) menjadi 6 kali seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual.
“Meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali dan 2 kali diantaranya USG oleh dokter, mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali, konsumsi TTD setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau peningkatan berat badan, serta melakukan persalinan di fasyankes,” jelas dia.
Serta, mendorong peran keluarga, lingkungan kerja, dan Tim Penggerak PKK dalam pendampingan ibu hamil. Meningkatkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor terkait dalam rangka penyelenggaraan Bumil Sehat. Dan menyebarluaskan informasi, edukasi dan penggerakan melalui sosial media.
“Kota Surabaya sesuai dengan laporan rutin pada Bulan September 2022, pelayanan kesehatan ibu hamil 6 kali telah menjangkau 32.656 ibu hamil dari target 44.012 ibu hamil dari pelayanan pemeriksaan pelayanan pemeriksaan Hb pada 31.736 ibu, didapatkan 7.887 atau 2.5 persen ibu anemi,” ungkap dia.
Sementara itu, Aisyah Septi Isna Indah warga Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut menyampaikan bahwa pendampingan yang diberikan oleh Pemkot Surabaya mampu menambah wawasan bagi para ibu hamil. Bahkan, para Tim Pendamping Keluarga selain melakukan pemantauan, juga mencatat dan melakukan pengukuran terhadap kondisi tubuh ibu hamil.
“Jadi kondisi kami selalu diperhatikan, apalagi saya sedang hamil anak pertama. Biasanya, saya melakukan kontrol di puskesmas, pelayanannya juga enak (nyaman). Saya juga berterima kasih kepada Pemkot Surabaya melalui penguatan yang diberikan hari ini dengan mengundang narasumber, yaitu para dokter,” katanya. (Dwi Arifin)
Editor: DAD