Laju Pemilik Scudetto Terhempas di Torino
TURIN-KEMPALAN: Upaya AC Milan menempel perolehan poin SSC Napoli sebagai klub pemilik capolista di Liga Italia musim ini tersendat. Di Stadio Olimpico Grande Torino, Turin, ACM (akronim AC Milan) tak berdaya di tangan tuan rumah Torino FC.
Rossoneri (julukan ACM) takluk dengan skor 1-2. ACM bahkan sudah tertinggal dua gol dalam interval pertama setelah tuan rumah menjebol gawang Ciprian Tatarusanu dalam kurun waktu dua menit. Yaitu pada menit ke-35 dan 37.
BACA JUGA: Rekor Tak Terkalahkan AC Milan Terhenti di 244 Hari
Dibuka dengan gol dari Koffi Djidji, Il Toro (julukan Torino) mampu menggandakan keunggulannya dari gol Aleksey Miranchuk. ACM baru mampu memperkecil ketertinggalannya pada menit ke-67 lewat aksi Junior Messias.
Bagi Theo Hernandez dkk, kekalahan ini jadi kekalahan tandang pertamanya d Liga Italia musim ini. Dari data keseluruhan, kekalahan ini juga menghentikan tren unbeaten ACM di kandang lawan di dalam Liga Italia sejak 21 November 2021. Tepatnya setelah dikalahkan ACF Fiorentina musim lalu.
Lebih dari itu, di Liga Italia, ini sudah jadi kekalahan kedua dalam 12 giornata pertama Liga Italia. Gara-gara kekalahan ini, ACM pun jadi melorot posisinya digeser Atalanta BC. ACM pun sudah membuka gap dengan Il Partenopei (julukan Napoli) yang melesat di puncak dengan selisih enam angka.
BACA JUGA: Setelah 11 Tahun, Scudetto Kembali jadi Milik AC Milan
’’Ini bukanlah malam terbaik kami. Permainan kami malam ini terlalu dangkal,’’ keluh allenatore ACM Stefano Pioli dalam wawancaranya kepada Milan TV.
Pioli mengakui, tertinggal dua gol dalam waktu 35 menit pertama bukan hal yang mudah dibalikkan lagi pada babak kedua. Terlebih dengan permainan agresif Torino malam itu. ’’Torino malah makin percaya diri dengan keunggulan dua gol itu. Sedangkan upaya kami mencoba menekan pada babak kedua tidak pernah tepat,’’ sambung Pioli.
Sebenarnya, ungkap gelandang ACM Tommaso Pobega, dirinya dan rekan-rekannya sudah menyiapkan skema untuk menangkal permainan Torino. Akan tetapi, dua gol cepat itu yang meruntuhkan mentalnya dan rekan setimnya.
’’Ketika Anda membuat kesalahan begitu banyak, sulit bagi Anda untuk menjadi lebih berbahaya,’’ kata Pobega seperti yang dikutip dari laman Tuttomercatoweb. (Yunita Mega Pratiwi)
