Viral soal “Dosa-dosa” Firli Bahuri, Andi Sinulingga: Kok Bisa Jadi Ketua KPK?

waktu baca 4 menit
Infografis tentang "dosa-dosa" Firli Bahuri. (tirto.id)

JAKARTA—KEMPALAN: Beredar viral respons negatif publik terhadap pribadi Ketua KPK Firli Bahuri. Melalui akun twitter-nya, Andi Sinulingga mengunggah berita indepth berjudul “Dugaan Firli Bahuri Main Kasus di KPK, OTT Bocor, & Gratifikasi”.

Andi di akun twitter @AndiSinulingga pun nampak dibuat begitu keheranan terhadap sepak terjang Firli Bahuri. “Kok bisa ya jadi ketua KPK?, kekuatan politik apa yg mendorongnya?,” tulisnya diliputi penuh tanda tanya dikutip, Minggu, 2 Oktober 2022.

Cuitan Andi Sinulingga tepat di Hari Peringatan Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2022 hingga berita ini ditayangkan, sudah di-retweet 1.625, 116 tweet kutipan, dan 3.553 suka.

“Ketua KPK Firli Bahuri diduga melakukan berbagai pelanggaran etik dan pidana yang terus menumpuk dan tak kunjung diusut secara serius.”

Begitu taicing berita indepth tirto.id pada Minggu, 20 Juni 2021 yang diunggah oleh Andi Sinulingga di akun twitter-nya.

Dan di bagian akhir disebutkan bahwa laporan berita indepth tersebut terselenggara berkat kolaborasi media lewat konsorsium IndonesiaLeaks terdiri atas Tirto, Tempo, Suara.com, Jaring.id, Independen.id, The Gecko Project, dan KBR.

Pada lead berita indepth itu menyebutkan di bawah kendali Firli Bahuri, gerak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyimpan berbagai keganjilan. “Dugaan ‘menyingkirkan’ 75 pegawai KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan, bukanlah kontroversi pertama yang dibuatnya,” tulisnya.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa jauh sebelumnya, muncul dugaan kuat memperdagangkan kasus, kebocoran OTT, hingga gratifikasi. Entah itu saat dia menjabat deputi penindakan maupun ketua KPK.

“Kejanggalan kinerja Firli ini, mempersulit dan membahayakan kerja-kerja para penyelidik maupun penyidik KPK. Investigasi IndonesiaLeaks, konsorsium berbagai media termasuk Tirto di dalamnya, mendalami berbagai dugaan tersebut,” tulisnya.

Dalam berita indepth tersebut juga memuat infografis tentang “dosa-dosa” Ketua KPK Firli Bahuri secara urut rentang waktu dari 2017 hingga 2021, dari sebelum maupun saat menjadi Deputi Penindakan KPK hingga saat jadi Ketua KPK.

Pada April 2018-Juni 2029, misalnya dijelaskan dalam infografis semasa Firli jadi Deputi Penindakan KPK ada 26 OTT bocor, persisnya terjadi usai pegawai ajukan surat perintah penyidikan, pengajuan sprin penyadapan, dan telaah kasus.

Imbas OTT bocor penyidik malah di-OTT target. Sebagai antisipasi penyidik menggunakan uang pribadi untuk operasi, kemudian di-remburse.

Kemudian pada Desember 2019 Firli Bahuri dilantik sebagai Ketua KPK 2019-2023. Di Februari 2022 KPK berhentikan 36 kasus tahap penyelidikan. September 2022 Firli kena sanksi etik teguran tertulis II untuk gaya hidup mewah menaiki helikopter saat pulang kampung ke Palembang.

Sementara itu di Desember 2020, Firli lewat Deputi Penindakan Karyoto semula membidik Ketua Komisi III DPR RI/politkus PDI-P Herman Hery dalam kasus bantuan sosial Kemensos, tapi kemudian penyidik tidak boleh menggeledah dan memeriksa Herman.

Dan pada Mei 2021, Firli menonaktifkan 75 pegawai KPK, termasuk 20-30 penyelidik dan penyidik yang jadi motor pemberantasan korupsi.

Di berita itu juga memuat pendapat Kurnia dari ICW terkait sepak terjang Ketua KPK Firli Bahuri. Dikatakan Kurnia, dalam UU KPK yang baru memuat pertimbangan citra KPK sebagai satu-satunya alasan memberhentikan pimpinan KPK.

“Pimpinan KPK bisa diberhentikan karena perbuatan tercela itu. Dengan safari media, Firli diduga hendak menghindari tudingan telah mencoreng citra KPK,” ujarnya.

“Padahal semua tindakan Firli sangat menurunkan derajat kepercayaan publik ke KPK. Ini pelanggaran-pelanggaran dan kontroversi yang dia ciptakan banyak. Presiden Jokowi sangat mungkin untuk memberhentikan Firli,” sambungnya.

Pada akhir berita indepth diungkapkan Firli Bahuri sudah dihubungi dan tidak menjawab konfirmasi untuk semua tudingan baik pada saat menjabat Deputi Penindakan maupun ketua KPK.

Kembali pada cuitan Andi Sinulingga yang “kebanjiran” disukai, juga banyak balasan yang lagi-lagi senada menyoal sepak terjang Ketua KPK Firli Bahuri.

Mamang Ajaaah, misalnya melalui akun twitter-nya @mdyn1234567 menulis, “Ketika oknum n kebohongan melembaga.”

Sementara itu, Getteng di akun twitter-nya mengusulkan agar dibentuk tim khusus untuk mengawasi Ketua KPK Firli Bahuri. “Perlu tim khusus mengawasi “ketua kpk”. Ayo kerja investigatif,” tulis akun @getteng_m.

Kini, sebagaimana diberitakan Koran Tempo edisi Sabtu, 1 Oktober 2022, Ketua KPK Firli Bahuri disebut berkali-kali mendesak satuan tugas penyelidik agar menaikkan status kasus Formula E ke tahap penyidikan. Ada keinginan menetapkan Anies sebagai tersangka sebelum partai politik mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden di Pilpres 2024. (kba)

Editor: Freddy Mutiara

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *