Renungan Akhir Ramadhan
Oleh Ferry Is Mirza
Wartawan Utama
Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim
KEMPALAN: Saudaraku seiman rahimakumullah
Bergulirnya waktu tak terasa telah menghantarkan kita di penghujung bulan suci Ramadhan 1443 H. Tamu agung ini akan berpamitan meninggalkan kita dengan sejuta pelajaran dan kebaikan sebagai hadiah terbaik bagi kita semua. Deraian air mata kerinduan karena perpisahan dengan tamu agung ini dirasakan oleh umat Islam di seluruh dunia, sebagaimana para sahabat meneteskan air mata kesedihan karena takut tidak bisa bertemu kembali dengannya.
Andai Ramadhan bisa berpesan pada kita, maka inilah yang mungkin akan disampaikannya :
Pesan Pertama:
Setelah aku pergi, jangan kau lupakan aku (puasa) karena aku akan datang kembali menghampirimu selama 6 hari di bulan Syawal itu tiada lain agar aku dan kamu senantiasa dekat, aku akan lebih dekat lagi ketika kau melaksanakan puasa Senin dan Kamis, atau puasa ayyâmul bidh (tanggal 13,14, dan 15 setiap bulan qamariyah), puasa Arafah, puasa Asyura, bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menganjurkan untuk melaksanakan puasa Daud (sehari berpuasa sehari berbuka). Itu semua tiada lain agar kau selalu mengingatku, sehingga aku pasti menunggumu di pintu Ar Rayyân.
Pesan kedua :
Setelah aku pergi, jangan kau biarkan kitab suci Al-Qur’an bersampulkan debu, buatlah jadwal agar kita bisa tetap membacanya seperti sediakala ketika aku ada bersamamu.
Ketahuilah bahwa Al-Qur’an itu salah satu gizi hatimu dan Al Qur’an merupakan salah satu yang dapat memberimu syafaat kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam :
“Puasa dan Al Qur’an itu akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Sedangkan Alquran akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperkenankan keduanya memberikan syafa’at.”
(HR Imam Ahmad dan Ath-Thabrani).
Pesan ketiga :
Setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan shalat malam walaupun kamu sanggup hanya melakukan beberapa rakaat saja, sungguh shalat malam mampu mendekatkanmu dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Pesan keempat :
Setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan kebaikan-kebaikan yang sudah kamu lakukan di saat aku ada di sisimu, ketahuilah bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa mencintai satu amalan kebaikan yang dilakukan tanpa henti walaupun itu sedikit.
Sebagaimana sebuah Hadist dari ’Aisyah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda :
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
(HR Muslim)
Pesan terakhir :
Kun Rabbâniyyan walâ takun Ramadhâniyyan, jadilah kau insan yang senantiasa beribadah kepada Allah, jangan kau beribadah hanya dibulan Ramadhan saja, karena sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu Tuhan di seluruh waktu.
“Yaa Allah, pertemukan kami dengan bulan suci Ramadhan tahun berikutnya, dalam keadaan sehat walafiat. Mudahkanlah rezeki dan segala urusanku Yaa Allah.“
Semoga keberkahan tetap dilimpahkan kepada kita semua serta senantiasa menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur dan memiliki hati yang terbaik, bersih dan ikhlas dalam berbuat kebaikan serta Allah Subhanahu Wa Ta’ala menerima taubat kita dan memberikan ampunan atas dosa-dosa kita…
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin
fimdalimunthe55@gmail.com dari Makkah Almukarramah 30 ramadhan 1443 H / 01 Mei 2022