Taktik Filibuster

waktu baca 12 menit
Imran Khan dicopot. (Foto: Dawn.com-Hindustantimes-kolase kempalan.com)

Anda bisa buka Google apa itu taktik filibuster. Seingat saya: taktik kuat-kuatan duduk di ruang sidang, kuat-kuatan bicara, dan kuat-kuatan mendengar.

Seingat saya, pembicara terlama di sidang DPRD Amerika –sengaja panjang sebagai taktik mengulur waktu– adalah tujuh hari. Itu pidato satu orang. Sampai jadwal sidang selesai, pidatonya belum selesai. Disambung keesokan harinya. Lalu besoknya lagi. Dan besoknya lagi.

BACA JUGA: Minyak dan Gandum

Taktik mengukur waktu itu biasanya dilakukan oleh kelompok yang kalah suara tipis.  Putusan yang akan diambil dianggap sangat berbahaya bagi demokrasi –tapi disukai oleh mayoritas.

Di Amerika kini lagi disiapkan RUU Anti-Filibuster. Tapi RUU seperti itu akan berhadapan dengan ”kebebasan berbicara” yang menjadi hak warga negara–apalagi wakil rakyat.

Mungkin Imran Khan akan mempraktikkan taktik filibusterdi Pakistan. Untuk kali yang pertama. Saya pun kalah: tidak sabar menunggu akhir dari sidang itu. Saya harus menulis naskah ini saat ini juga –masa bodoh dengan sidang pleno DPR di sana.

BACA JUGA: Nasib Imran

Sebenarnya saya sedang menyiapkan bahan tulisan tentang dokter Terawan: mengapa ia tenang-tenang saja. Senyum-senyum saja. Tapi sidang DPR di Pakistan membuat saya tersenyum lebih lama –sampai sepanjang saya menulis naskah ini.(*)

CATATAN: Berita terakhir tadi malam, pemungutan suara akhirnya dilakukan: Imran Khan berhasil dilengserkan

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Disway Baru

mzarifin umarzain
Transmigran Disway. Sama2 di internet, sama2 mendunia. Mewarnai dunia. Bahasa Indonesia belum mendunia. Benci menulis, tapi terus menulis? Benci tapi cinta. Menulis untuk berbagi, cari uang, berlomba dalam kebaikan. Bila tak bermanfaat, tak berumur panjang. Longlife Disway. Biglife Disway.

Teguh Wibowo
Penyanyi yg sedang galau, kegalauannya dituangkan dlm lirik lagu dan galau nya pun jd duit. Komika yg sedang ada keresahan tentang sesuatu, maka keresahan tersebut dituangkan dalam tulisan dan keresahan pun menjadi materi stand up, alias keresahannya pun jadi duit. Seorang penulis yg sedang “jengkel, kesal dan malu” curhatannya pun dituangkan dlm tulisan menjadi, dan tulisannya pun jadi duit.
Sedangkan kita, eh anu maksud saya, saya pribadi ketika galau, resah, jengkel, kesal dan malu, paling banter outputnya jadi status di medsos alias menjadi sampah..
hehehe..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *