Pusat Riset Kendaraan Listrik Diluncurkan di Dies Natalis ke-54 UBAYA, Rektor: Solusi Nyata Kolaborasi dengan Industri

waktu baca 4 menit
Rektor Universitas Surabaya (UBAYA) Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT disaksikan Ketua Yayasan UBAYA Anton Prijatno, S.H. dan tim Center for Electric Vehicles Innovation (CEVI) mencoba sepeda motor listrik saat peluncuran sepeda dan motor listrik pada peringatan hari jadi ke-54 UBAYA di kampus Tenggilis, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (11/3/2022).

SURABAYA-KEMPALAN: Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (UBAYA) meluncurkan sepeda listrik (e-bike Two Wheel Drive) CEVI B1 dan sepeda motor listrik (e-Cruiser Motor Cycle) CEVI M1. Kendaraan listrik berkemampuan tempuh jarak jauh berfitur baterai kapasitas besar, penggerak pada dua roda, serta stabil dalam berkendara di jalan ekstrem.

CEVI B1 dan CEVI M1 dipamerkan tepat di Dies Natalis ke-54 UBAYA, Jumat (11/3/2022). CEVI B1 dan CEVI M1 merupakan kendaraan listrik yang dirancang mahasiswa, dosen, dan laboran dari Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur UBAYA. Khusus untuk sepeda motor, mereka berkolaborasi juga dengan alumni yang tergabung dalam UKM (Usaha Kecil Menengah) Cortese Garage.

“Untuk menciptakan inovasi kendaraan listrik yang berkelanjutan, UBAYA hari ini meluncurkan Pusat Pengembangan Kendaraan Listrik atau Center for Electric Vehicles Innovation (CEVI),” terang Rektor UBAYA Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT kepada puluhan wartawan dari media nasional yang hadir di kampus UBAYA Tenggilis, Surabaya.

Rektor UBAYA Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT mengatakan peluncuran CEVI seiring kebijakan pemerintah yang menargetkan pada 2035 seluruh mobil atau kendaraan bermotor sudah menggunakan energi listrik. “Melalui CEVI, UBAYA berkolaborasi dengan DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) menghadirkan solusi nyata di bidang kendaraan listrik bagi masyarakat. Menghasilkan hal-hal baru saja tidak cukup. UBAYA harus bisa membawa hal-hal baru ke tindakan nyata,” papar Rektor UBAYA Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT.

Hadirnya inovasi di bidang kendaraan listrik sejalan dengan tema Dies Natalis ke-54 UBAYA, yakni “Managing Rejuvenation in the Double Disruption Era: Accelerating Human Capital Development, Innovaction, and Coopetition.” Rektor UBAYA Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT mengungkapkan innovation dalam tema Dies Natalis ke-54 UBAYA menekankan bagaimana UBAYA menciptakan inovasi yang menjadi solusi bagi masyarakat.

“Kami percaya kendaraan listrik akan dibutuhkan dan semakin banyak dipakai masyarakat. Karena itu, kami perlu mendesain model yang cocok untuk masyarakat dari berbagai lapisan. Melalui Center for Electric Vehicles Innovation UBAYA, akan dilahirkan sepeda motor dan sepeda listrik yang baru dan cocok dengan kebutuhan masyarakat,” kata Benny.

“Keunggulannya, kami ke depan akan mengarah ke kendaraan lebih ramah lingkungan. Kami berharap kebijakan green ekonomi pemerintah juga bisa mengarahkan agar kendaraan makin hari makin ramah lingkungan. Kami berupaya menggantikan energi yang tidak bisa diperbarukan jadi terbarukan,” katanya.

Rektor UBAYA Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT mengatakan bahwa dua kendaraan listrik ini baru langkah awal berkolaborasi riset dengan industri. Tidak menutup kemungkinan ke depannya prototipe kendaraan itu akan diproduksi secara massal.

Pada sepeda listrik CEVI B1 memiliki keunggulan terdapat dua penggerak roda, yaitu roda belakang dan roda depan. Adanya dua penggerak ini memperbesar daya jelajah bersepeda dibanding sepeda listrik pada umumnya.

Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (UBAYA) meluncurkan sepeda listrik (e-bike Two Wheel Drive) CEVI B1 dan sepeda motor listrik (e-Cruiser Motor Cycle) CEVI M1.

Dr. Susila Candra, penanggung jawab CEVI menambahkan bahwa kedua penggerak roda ini menjadikan semakin stabil ketika melintasi jalanan ekstrem. “Jadi di tanjakan, jalanan yang tidak rata, berlumpur atau licin, sepeda akan lebih stabil dengan dua penggerak, roda depan dan roda belakang,” terang Susila Candra yang juga Wakil Dekan Fakultas Teknik.

Sedangkan pada motor listrik CEVI M1 yang merupakan sepeda motor jelajah memiliki tenaga yang besar dan kemampuan jarak tempuh yang jauh, kerangka motor terdapat stabilizer dan suspensi yang tergabung menjadi satu. “Kedua perangkat ini diletakan di jok sehingga kerangka motor menjadi lebih kuat. Jadi, antara penggerak dengan roda jadi satu kesatuan,” tambah Susila.

Penyusunan ide, perancangan prototipe, hingga realisasi pembuatan kendaraan membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Mahasiswa Teknik Mesin dan Manufaktur UBAYA dilibatkan dalam perakitan. “Pasti ada kendala, seperti penempatan tempat aki harus ditaruh di mana, ban depan kurang pas, dan lain-lain,” ujar Albertus Agung Jody Saputra, mahasiswa Teknik Mesin dan Manufaktur UBAYA angkatan 2019.

Nantinya, CEVI dimanfaatkan sebagai tempat penelitian kendaraan listrik oleh mahasiswa, dosen, ataupun praktisi di dunia industri. “Ke depan diharapkan, CEVI B1 dan CEVI M1 bisa menjadi solusi untuk masyarakat yang punya tingkat mobilitas tinggi, menggantikan kendaraan dengan combustion engine dan tidak menimbulkan polusi dan mencemarkan lingkungan,” harap Susila.

Harapannya, CEVI B1 dan CEVI M1 bisa menjadi solusi untuk masyarakat yang punya tingkat mobilitas tinggi, menggantikan kendaraan dengan combustion engine dan tidak menimbulkan polusi dan mencemarkan lingkungan. (*)

Editor: Freddy Mutiara

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *