Pentingnya Pengelolaan Keuangan Digital, Hindari Kerugian Pelaku Bisnis

waktu baca 6 menit
Suasana salah satu kelas dari 4 kelas Pelatihan "Pengelolaan Keuangan Digital" Digital Enterpreneurship Academy BPSDMP Surabaya Kementerian Kominfo RI, Diikuti lebih dari 100 peserta, di kampus STIKOSA - AWS, selama 2 hari pada 9-10/3/2022. (Foto: Istimewa)

SURABAYA-KEMPALAN: Tidak sedikit pelaku usaha mengalami problem dan kesulitan dalam menjalankan usahanya mulai dari pemasaran, manajemen pengelolaan keuangan (finansial) dan modal usaha, ketika menghadapi tantangan bermigrasi dari bisnis konvensional ke dunia digital. Atas dasar permasalahan tersebut, BPSDMP (Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian) Surabaya Kementerian Kominfo RI bekerjasama dengan Stikosa-AWS (Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi- Almamater Wartawan Surabaya), menggelar pelatihan Digital Enterpreneur Academy (DEA), untuk para pelaku usaha dan bisnis di era digital, di kampus Stikosa- AWS.

Pelatihan bertajuk “Pengelolaan Keuangan Digital” merupakan salah satu program DEA BPSDMP Surabaya Kementerian Kominfo diselenggarakan selama 2 hari (9-10/3), Pelatihan tersebut menghadirkan para pemateri praktisi bisnis media digital dan akademisi dari Stikosa-AWS, di antaranya Dr. Eko Pamuji, M.Kom., pimpinan perusahaan media Duta Masyarakat online, yang juga Sekretaris PWI (persatuan Wartawan Indonesia) Jawa Timur, Dr. Meithiana Indrasari, S.T., M.M., Ketua STIKOSA – AWS, Ir. M. Adhi Prasnowo, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng, Praktisi media digital, dan Revita Aryati, A.Md., Finance dan Direktorat Marketing and Public Relations Stikosa-AWS.

Ketua Stikosa- AWS, Dr. Meithiana Indrasari, S.T., M.M., yang akrab dipanggil Mei, menjelaskan sasaran kerjasama Stikosa-AWS dengan BPSDMP Surabaya Kementerian Kominfo RI dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk masyarakat Surabaya, dan pihaknya mengembangkan kepedulian terhadap media digital juga kemanfaatannya, untuk mendorong semua masyarakat pelaku usaha dan bisnis yang ada di Surabaya, agar produktif dalam usaha dan bisnis melalui media digital.

“Di pelatihan ini para peserta selain mempelajari dan memahami digital marketing, tetapi juga mempelajari digital keuangan. Jadi kalua kita bisa mudah mengapa kita masih harus susah-susah dengan pengelolaan keuangan yang konvensional? Dimana aplikasi-aplikasi keuangan digital bahkan untuk menghitung HPP (Harga Pokok Produksi-red) pun kita bisa menggunakan aplikasi. Ini semua yang diajarkan ke seluruh peserta DEA,” tandas Mei.

BACA JUGA: Belajar Bareng Pakar di Stikosa AWS

Bagus Winarko, S.Kom., M.T., Sub Koord. Tata Usaha BPSDMP Surabaya Kementerian Kominfo RI menjelaskan, melalui program DEA ini memang sangat diperlukan bagi para pelaku usaha dan bisnis bagaimana cara mengelola keuangan scara digital dan bukan lagi secara manual atau konvensional.

“Pelatihan pengelolaan keuangan digital ini terutama untuk teman-teman umkm, karena hasil survei kami rata-rata pengelolaannya masih manual. Karena mereka rata-rata belum tahu harus beralih ke digital. Dengan harapan hasil akhir setelah mengikuti pelatihan ini teman-teman sudah tidak lagi menggunakan pengelolaan keuangan secara manual, kan sekarang jamannya digital. Selain itu para peserta juga diberikan pelatihan bagaimana melakukan pemasaran secara digital,” harap Bagus, sapaan akrabnya.

“Banyak pelaku usaha yang saya jumpai di setiap saya memberikan pelatihan-pelatihan yang tanpa disadarinya kurang memperhatikan pengelolaan keuangannya dalam menjalankan bisnisnya lewat media digital. Ini penting selain di pelajari di pelatihan yang kami selenggarakan ini, juga untuk diterapkan pada usahanya setelah mengikuti pelatihan. Para pemateri yang kenyang dengan berbagai permasalahan manajemen keuangan bisnis digital yang kita hadirkan untuk memberikan solusi bagi para peserta pelatihan,” ujar Mei.

BACA JUGA: BPSDMP Kominfo dan Stikosa-AWS Beri Pelatihan Marketing Media Digital Pengusaha Milenial

Panitia pelaksana pelatihan Maulina Jayantina, S.Kom., M.P., kesehariannya Peneliti BPSDMP Surabaya Kementerian, Kominfo RI, menjelaskan para peserta yang mendaftar pelatihan melalui online sebanyak 500 pelaku usaha. Yang lolos proses seleksi daftar ulang sebanyak 100 peserta pelaku usaha ditambah dengan 30% nya peserta cadangan. Dari para peserta yang menjalani tes Antigen, ditemukan 1 orang peserta yang dinyatakan positif COVID-19 dan secara otomatis gugur untuk mengikuti pelatihan ini. Agar lebih efektif, pelatihan “Pengelolaan Keuangan Digital DEA” ini terbagi dalam 4 kelas dan berlangsung secara luring atau interaktif tatap muka langsung.

Sebagian besar para peserta pelatihan datang dari pelaku usaha dan bisnis di kota Surabaya dan sekitarnya, yang rata-rata sudah menjalani pemasaran usaha dan bisnisnya melalui media sosial namun mengaku belum memahami betapa pentingnya pengelolahan keuangan digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *