Mulai Normal, Gapasdap Harap Ada Kenaikan Tarif Penyeberangan Kayangan-Pototano

waktu baca 2 menit
Suasana di atas kapal Roll On Roll Off Surya Kayangan saat melintasi selat Sumbawa dari Pelabuhan Kayangan ke Pototano menggunakan KMP Surya Kayangan (istimewa)

LOMBOK TIMUR – KEMPALAN : Dewan Pengurus Pusat Gabungan Pengusaha Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) sangat berharapa terhadap otoritas pemerintah daerah agar bisa menaikkan tarif penyeberangan Kayangan-Pototano untuk meningkatkan utilitas kapal mengingat jumlah kapal yang dinilai terlalu banyak. Saat ini, penyeberangan  rute Kayangan (Kabupaten Lombok Timur) – Pototano (Kabupaten Sumbawa Barat) yang berada di Provinsi Nusa Tengara Barat mulai normal.

Rahmatika Ardiansyah, Ketua Bidang Usaha dan Tarif DPP Gapasdap menyatakan telah mengusulkan kenaikan tarif kepada pengambil kebijakan untuk lebih mengoptimalkan proses utilitas armada kapal yang berjumlah 30 unit di rute Kayangan-Pototano. “Gapasdap secara resmi telah mengajukan kenaikan tarif yang prosesnya telah disampaikan sejak 2020, hingga kini belum direalisasikan,” kata Rahmatika saat dihubungi via telepon pada Selasa (14/12).

Rahmatika secara khusus menambahkan usulan kenaikan tarif ini dinilai wajar karena berdasarkan sejumlah faktor baik inflasi, biaya operasional termasuk perbaikan serta maintenance demi keamanan pelayaran, termasuk adanya kenaikan Upah Minimum Regional (UMR).

“Tarif lintas Kayangan -Pototano ini tidak mengalami penyusuaian tarif sejak 2007 dimana armada saat itu masih sedikit. Saat ini 30 unit dengan masa operasi 2 hari dan 2 hari istirahat sehingga total 1 kapal beroperasi selama 8 hari dalam seminggu. Tentu sangat butuh dukungan kebijakan dari pemerintah khususnya menaikkan tarif,” terang pria yang juga eksekutif PT Dharma Lautan Utama, yang armada kapalnya beroperasi di lintas Kayangan-Pototano.

 

Di sisi lain, Ketua Umum Laskar Sasak, Lalu Taharuddin menambahkan warga Lombok dan warga Sumbawa sangat tergantung pada moda angkutan penyeberangan antar pulau itu. “Keberadaan moda angkutan Kapal Ro-Ro di NTB masih sangat vital dan urgen sehingga sarana dan prasarana penunjang seperti tambahan dermaga menjadi sangat penting. Karena saat ini, demand arus penumpang dan kendaraan ke depan bisa semakin besar,” kata Lalu Tahar saat bersama Tim Vaksinasi BINDa NTB yang menaiki KMP Surya Kayangan untuk melakukan ekspedisi ke 4 kabupaten di pulau Sumbawa guna masifikasi program vaksinasi, Senin sore (13/12).

Kepala BINDa NTB Wahyudi Adi Siswanto memberikan apresiasi aktivitas penyeberangan feri rute Kayangan-Pototano yang kini dilayani 30 unit kapal Ro Ro. “Layanan angkutan kapal penyeberangan antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa sangat vital bagi mobilitas orang, barang dan kendaraan antar daerah di lingkungan NTB. Untuk itu keberadaan angkutan kapal Ro-Ro ini mesti dirawat dan dijaga operasinya,” kata Wahyudi. (nani mashita)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *