Meski Ada SPBU di Gayam, Harga Eceren BBM Selangit. Begini Kata Bagian ESDA Sumenep
SUMENEP-KEMPALAN-Meski ada harga subsidi dari pemerintah lewat SPBU di Kecamatan Gayam. Warga Gayam Sapudi Sumenep, Madura mengeluh dengan harga eceran BBM yang selangit.
Dari informasi yang dihimpun kontributor kempalan, menyebut, harga eceran bensin jenis pertalite mencapai Rp 10 ribu per botol bensin.
Begitu pun harga solar di tingkat konsumen mencapai Rp 9 ribu dan Rp 10 per liter.
Padahal, harga pertalite di SPBU setelah mendapat subsidi dari pemerintah seharga Rp 6.850 per liter. Sedangkan harga solar di SPBU seharga Rp 5.150 per liter.
Informasi kempalan menyebut, ada oknum yang menjual BBM ke pengecer. Sehingga harga selangit diterima konsumen.
Sementara, jadwal SPBU melayani sepeda motor setiap hari pada jam 07-11.00 WIB. Waktu buka hanya melayani pengendara untuk bensin jenis pertalite. Sedangkan solar kosong.
Salam, pemuda Kecamatan Gayam mengeluh tingginya harga BBM di Pulau Sapudi. Terutama harga solar.
Salam mengaku selalu mendapat keluhan dari nelayan saat membeli solar dengan harga selangit.
Untuk membeli solar di SPBU, kata Salam, nelayan mengaku tak ada solar. Padahal, kapal tangker pengangkut BBM ke Gayam Sapudi baru saja berlabuh.
“Tanggal 24 November, kapal pengangkut BBM berlabuh di pelabuhan Gayam. Ada 14 ton solar. Tapi kenapa di SPBU kosong. Sedangkan di pengecer dijual sangat mahal,”cerita Salam Kempol kepada kempalan, Sabtu (27/11).
“Kemana solar ini? Jelas jelas kami sudah pegang data,” tegasnya.
Keluhan senada juga disampaikan Yudik Ansori, perwakilan Pemuda Muhammadiyah Gayam.
Dari keterangan yang diterima kempalan, Yudik menyayangkan sikap pemerintah yang kurang peka terhadap keluhan masyarakat Kepulauan Sapudi.
“Sepertinya pemerintah harus peka terhadap kepuluan khususnya Pulau Sapudi, masak jatah perbulan Kecamatan Gayam hanya 30 Ton sedangkan Kebutuhan nelayan dan pertanian ini lebih dari 100 Ton perbulan,” katanya.
Sementara, H Ardi pemilik SPBU di Kecamatan Gayam saat dihubungi kempalan melalui orang kepercayaannya, menyebut, informasi atas keluhan warga Gayam Sapudi akan ditindaklanjuti.
“Itu juga bisa langsung menghubungi Ibu Atik, Mas,” sebut Joni melalui WhatsApp ke kempalan, Minggu malam (28/11).
Sedangkan Kepala Bagian ESDA Setdakab Sumenep, Muhammad Sahlan saat dikonfirmasi kempalan mengaku sudah melakukan rapat untuk menstabilkan harga BBM di Pulau Sapudi.
“Pada saat rapat yang dipimpin Pak Sekda, bagi pengecer harus melalui musdes untuk menentukan harga eceran. Sampai saat ini camat belum melaporkan hasil musdesnya ke kabupaten,” jawab Sahlan saat dimintai responnya atas keluhan warga Kecamatan Gayam Sapudi terkait harga eceran BBM yang selangit. (ham)