Rusia dan Tiongkok Ajukan Proposal ke PBB untuk Ringankan Sanksi Korea Utara
MOSKOW-KEMPALAN: Rusia dan Tiongkok telah mengirimkan draft resolusi kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat (29/10) untuk segera relaksasi atau ringankan sanksi Korea Utara terkait nuklir dan programnya.
Draft resolusi tersebut merupakan pertama kalinya dua negara bersatu untuk mengirimkan satu resolusi ke Dewan Keamanan PBB. Dalam resolusi tersebut, isinya adalah upaya untuk meringankan sanksi yang diberikan oleh DK PBB sejak tahun 2019 silam yang menjadi buntut dari adanya uji tes nuklir oleh Korea Utara pada tahun 2017.
Draft resolusi tersebut muncul ditengah upaya AS dan Korea Selatan serta negara lainnya untuk mencoba membuat deklarasi dan dialog untuk mengakhiri semua konflik di Semenanjung Korea.
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan yaitu Moon Jae-In berjanji bahwa ia akan mencoba untuk berdialog dengan Korea Utara hingga masa jabatannya berakhir demi membuat perdamaian di Semenanjung Korea.
Dalam draft resolusi tersebut, terdapat beberapa poin bahwa Rusia dan Tiongkok mencoba meringankan sanksi Korea Utara yang berkaitan dengan sektor barang umum seperti peralatan konstruksi, pemanan ruangan, jalanan, barang rumah tangga, komputer dan lainnya.
Dengan adanya draft resolusi tersebut, dapat disaksikan bahwa terdapat dua kubu negara dalam menanggapi permasalahan Korea Utara. Terdapat kubu yang setuju untuk mempertegas tindakannya kepada Korea Utara serta terdapat kubu yang mencoba meringankan beban Korea Utara. Banyak analis yang mengatakan bahwa draft resolusi oleh Rusia dan Tiongkok tersebut tidak akan disetujui oleh negara-negara Dewan Keamanan PBB lainnya.
(NKNews, Muhamad Nurilham)