Geliat UKM dan Perekonomian di CFD Simpang Lima Semarang

waktu baca 4 menit
CFD di alun-alun Simpang Lima

Oleh: Nur Izzati Anwar

SEMARANG–KEMPALAN : Pagi ini cuaca sangat cerah dan segar, setelah semalam hujan turun beberapa kali mendinginkan kota yang panas menyengat di siang hari.

Saat menulis, saya berada di alun-alun Simpang lima Semarang, ingin tau bagaimana Car Free Day di sini, apakah sama dengan yang ada di Surabaya. Tadi, ketika saya mulai mendekati area, ratusan atau mungkin ribuan orang menyemut bergerak ke arah pusat kota. Berjalan kaki, naik motor,  mobil. Mereka ada yang sendiri, bersama keluarga, berpasangan. Sepanjang jalan ada saja yang olah raga, berjalan-jalan menikmati suasana, sambil mendengarkan musik lewat ear phone, semua bergerak seperti orang-orang yang akan melakukan demonstrasi.

CFD Simpang Lima

Setiap akhir pekan, Simpang Lima Semarang menjadi saksi hidup dari pelaksanaan Car Free Day (CFD) yang semakin meriah dan penuh semangat. Acara ini tidak hanya mengundang masyarakat untuk berolahraga, tetapi juga menjadi sarana interaksi sosial dan peningkatan perekonomian lokal.

Dalam suasana yang bebas dari kendaraan bermotor, warga Semarang memanfaatkan momen CFD untuk beragam aktivitas. Mulai dari jogging, bersepeda, penampilan musik, hingga senam di pagi hari, semua tampak antusias berpartisipasi. Atmosfer sehat dan segar membuat Simpang Lima menjadi pusat aktivitas yang menyehatkan.

CFD menghidupkan pariwisata dan ekonomi masyarakat kota Semarang

Lebih dari sekadar olahraga, CFD juga membuka peluang bagi pedagang kaki lima dan usaha lokal untuk memasarkan produk mereka. Dengan banyaknya pengunjung yang berkumpul, penjualan makanan dan minuman khas Semarang meningkat pesat. Kuliner seperti lumpia, tahu gimbal, dan es krim tradisional selalu menjadi favorit, menarik minat para pengunjung yang ingin mencicipi kelezatan lokal.

Masyarakat berolah raga dan menikmati suasana

CFD juga berfungsi sebagai jembatan wisata yang menghubungkan berbagai destinasi menarik di sekitar Simpang Lima. Dengan Lawang Sewu dan Tugu Muda yang berjarak tidak jauh, pengunjung memiliki kesempatan untuk menjelajahi keindahan arsitektur kolonial dan sejarah kota. Selain itu, kawasan Kota Lama yang kaya akan nilai sejarah dan budaya semakin mudah diakses, memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Melalui acara ini, masyarakat tidak hanya menikmati aktivitas fisik, tetapi juga merasakan dampak positif terhadap ekonomi lokal. Banyak usaha kecil yang mendapat berkah dari tingginya pengunjung, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan warga.

Sri, seorang pelancong dari luar kota yang sengaja datang menikmati suasana CFD Simpang Lima mengatakan,”Saya sekeluarga menikmati CFD di Simpang lima, karena semua ada di sini, mulai dari tempat joging, live musik, senam, kuliner, sepatu roda, odong-odong…  Pokoknya komplitlah di sini”, jawabnya sumringah sambil menenteng oleh-oleh lontong sayur dan bubur ayam ketika saya wawancarai.

Perputaran uang

Tak puas berkeliling di sekitar alun-alun, saya berusaha keluar ke arah jalan Erlangga. Dari arah sini ratusan orang bergerak keluar masuk membuat saya penasaran, ada apa di kawasan tersebut. Setelah saya telusuri, ternyata di jalan Erlangga hingga jalan Imam Barjo Puluhan mungkin ratusan PKL menjajakan makanannya di sepanjang jalan yang dipenuhi pembeli. Walaupun berdesakan, orang-orang berjalan teratur dan rapi, serapi parkiran motor yang berjejer di sepanjang kedua jalan tersebut.

Deretan PKL menjajakan dagangannya, walau sudah agak siang masih tetap ramai

Aneka makanan dan minuman tersedia. Pernak pernik aksesoris, pakaian, mainan anak-anak, alat olah raga dan berbagai macam kebutuhan masyarakat ada di sini.

Perputaran uang di sini sepertinya bisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan miliaran bila dihitung dari semua akses yang menuju ke Simpang lima, termasuk yang di Tugu Muda serta kota lama, mengingat hampir semua sudut tidak ada lahan kosong, semua penuh pedagang, penuh pembeli.
Dengan potensi yang begitu besar, Car Free Day di Simpang Lima Semarang bukan hanya sekadar acara rutin. Ini adalah gerakan yang menggerakkan perekonomian, memperkuat kebersamaan masyarakat, dan mempromosikan kekayaan wisata yang ada di kota.

Harapan ke depan, CFD dapat terus berkembang dan memberikan manfaat lebih bagi seluruh lapisan masyarakat, menjadikan Semarang sebagai destinasi yang lebih hidup dan dinamis. (Izzat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *