“Becak”-nya Berangkat
SURABAYA-KEMPALAN : Ini cerita late post, sekitar tahun 2012. Banyak kawan di jejaring Facebook yang berprofesi macam-macam, meski kadang banyak pula yang menyamarkan profesinya.
Ketika saya “dilamar” untuk menjadi kawan, pada umumnya saya tidak pilih-pilih. Kalau ada yang mengajukan “lamaran” perkawanan, saya confirm saja, maka jadilah kawan baru. Tapi saking banyaknya kawan di Facebook, sering saya tidak memerhatikan satu per satu status kawan-kawan yang bermunculan, apalagi jika saya mengoperasikan jejaring Facebook melalui telepon genggam non-BB yang hurufnya kecil-kecil dan tidak muncul foto profil kawan-kawan itu. Baru jika saya ber-Facebook dengan menggunakan laptop atau layar komputer pc, foto-foto di Facebook terlihat dengan jelas.
Ada salah satu kawan (wanita) yang jika pagi hari kurang lebih pukul 07.00 – 08.00 statusnya selalu berbunyi : “Bismillah, becake budhal (becaknya berangkat)”. Mula – mula saya lewati saja. Tapi pada akhirnya saya kok jadi tertarik dengan bunyi status ini, apalagi setelah saya perhatikan foto yang diunggah kawan yang berjenis kelamin perempuan ini, selalu mendorong kursi roda yang ada lelaki sepuh.
Setelah saya ikut berkomentar, saya baru tahu kalau kawan ini –saya biasa sebut ‘Mbak Prima’– adalah TKW di Taiwan asal Blitar, pekerjaannya adalah mengasuh laki-laki tua yang bermukim di sebuah apartemen. Jika pagi hari, ia mendorong orang tua (laki-laki itu) di kursi roda itu untuk mencari udara segar dan sinar matahari pagi. Saya pun tersenyum haru.
Dari percakapan melalui status itu, saya jadi tahu kalau para PMI (Pekerja Migran Indonesia) ini –dulu disebut TKW (Tenaga Kerja Wanita), kalau di Hongkong, katanya, kebanyakan mengasuh bayi/anak-anak dan beres-beres rumah. Sementara kalau di Taiwan kebanyakan mengasuh orang tua
Tapi, itu dulu. Sekarang PMI yang di Hongkong, banyak yang menjaga dan merawat orang tua, sebagaimana dilakukan Mbak Mugi Astuti asal Semarang.
(Amang Mawardi) .
