NIAC Mitra Reuni

waktu baca 2 menit
Reuni mantan pemain kesebelasan NIAC Mitra di Bengkel Kopi Suroboyo Jl. Raya Prapen no. 22 Surabaya, Minggu 25 Agustus kemarin.

KEMPALAN : Kami sebagian dari sejumlah seniman dan wartawan senior atau boleh jadi veteran wartawan, punya dua tempat nyangkruk (kongkow) yaitu di Warung Pak Sis (disebut warung PSIS, karena huruf ‘P’ di ‘Sis’ tidak diakhiri tanda ‘titik’, sehingga kami menyebutnya persis nama bond sepakbola Semarang).

Warung “PSIS” ini berada di Taman Bungkul, Surabaya bagian belakang.

Sedangkan lokasi cangkruk satunya lagi berada di Bengkel Kopi Suroboyo, Jalan Raya Prapen nomor 22, Surabaya. Tempatnya luas dan sering dipakai untuk berbagai event : lomba karaoke, pameran lukisan, pameran gemstone, dan masih banyak lagi.

Pemilik usaha kuliner ini adalah Edo Wenas salah putra legenda sepakbola Indonesia A. Wenas pemilik klub sepakbola NIAC (New International Aumusement Centre) Mitra.

Klub ini pernah berjaya di tahun 1980-1990-an.

Nah, Sabtu lalu saya dikontak Mas Edo : “Pak Amang, besok (Minggu) 25 Agustus sekitar 12.00 – 15.00 ada reuni NIAC Mitra. Jika tidak repot, monggo berkenan hadir di Bengkel Kopi.”

Maka di siang yang cerah itu, tampak hadir di “Bengkel Kopi” para lejen sepakbola Indonesia mantan pemain NIAC Mitra, yaitu : Wayan Diana, Hendrik Montolalu, Benny Van Breukelen, Hanafing, Agus Sarianto, Eduard Manggilomi, Abdul Khamid, Ali Mashuda, Ferril Raymond Hattu, dan Yusman Mulyono.

Kata Edo Wenas, tujuan diadakannya reuni ini adalah untuk mengenang dibentuknya kesebelasan NIAC Mitra sebagai klub sepakbola yang berkompetisi di Galatama seputar 40 tahun lalu.

Jika saya melambungkan lamunan ke tahun-tahun itu dimana NIAC Mitra adalah salah satu pengharum nama Kota Surabaya dengan banyak prestasinya, yang saya ingat selain nama-nama di atas, adalah Fandi Achmad, Djoko Malis, David Lee, Rudy Keltjes, dan beberapa nama lagi.

Rata-rata mantan pemain NIAC Mitra saat ini sudah berstatus kakek. Rambut, kumis, dan jenggot sudah memutih. Tapi, badan masih langsing, kokoh dan tegap. Dan senantiasa menyunggingkan senyum.

Salah satu yang saya kenang lagi dari klub sepakbola ini adalah prestasi yang ditoreh pada tahun 1983, tatkala melakukan pertandingan persahabatan melawan klub sepakbola Arsenal dari dari Inggris, dimana NIAC Mitra berhasil mengalahkan Arsenal dengan score 2-0, dicetak oleh Fandi Achmad dan Djoko Malis.

Sebelum tanding lawan NIAC Mitra, Arsenal mengalahkan PSMS Medan dengan score 3-0, dan menekuk PSSI Selection dengan 5-0.

“The Gunners” –julukan untuk klub disegani asal London Utara ini– mengakhiri tur persahabatan di Asia di Stadion Gelora 10 November Surabaya. Mereka antara lain diperkuat pesepakbola Pat Jennings, Kenny Samson, dan Brian Talbot. (AM).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *