Peneliti UBAYA Bahas Inovasi Peningkatan Skala Kultur Jaringan Ginseng dengan Ilmuwan Indonesia dan Amerika

waktu baca 2 menit

SURABAYA-KEMPALAN: Salah satu peneliti Universitas Surabaya (UBAYA), Johan Sukweenadhi, Ph.D. terus berinovasi dalam karya yang ditekuninya. Peneliti ini membahas inovasinya, “Scale up and Commercialization of Panax ginseng Root Cultures in Indonesia” pada The 9th Indonesian-American Kavli Frontiers of Science Symposium dari 7 Agustus hingga 11 Agustus 2023, di Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara ini dihasilkan dari kolaborasi antara Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan National Academy of Sciences (NAS), Amerika Serikat.

Simposium ini telah menjadi wadah yang terbaik untuk mengumpulkan ilmuwan muda terbaik dari kedua negara sebagai generasi penerus pemimpin dalam ilmu pengetahuan masa depan. Dalam setiap perhelatan Kavli, setidaknya 70 peserta ilmuwan muda yang lulus skrining dan seleksi, terdiri dari sekitar 40 ilmuwan dari Indonesia dan 30 ilmuwan dari Amerika Serikat hadir dan terlibat aktif. The Kavli Frontiers of Science Symposium didirikan pada tahun 1989 dan diorganisir oleh para ilmuwan muda dengan dukungan dari US National Science Foundation, Alfred P. Sloan Foundation, dan National Academy of Science.

Seri perhelatan Kavli Frontiers of Science Symposium ini di Indonesia telah diselenggarakan secara berurutan di Bogor (2011), Solo (2012), Bali (2013), Medan (2014), Makassar (2015), Malang (2016), Ambon (2017), kemudian terhenti sementara karena pandemi Covid-19, dan kembali dimulai pada tahun 2022 di Yogyakarta, lalu yang terkini di Balikpapan (2023).

Menurut Johan, “Kami telah melakukan kultur jaringan dalam skala pilot untuk ginseng dan memulai untuk jahe merah. Dengan tetap menghargai obat herbal Indonesia, kami mencoba mengintegrasikan teknologi dari Korea Selatan untuk kebutuhan dan aplikasinya di industri Indonesia. Kami ingin mencapai kemandirian bahan baku herbal dan menyasar keberlanjutannya dalam hal kualitas dan kuantitas yang konsisten. Terkait Kavli, event ini benar-benar memberikan insight dari banyak perspektif ilmu dan pastinya menambah koneksi peneliti handal di bidang tersebut.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *