Bertemu Masyarakat Jatim di Kalteng, Gubernur Khofifah Terima Usulan Direct Flight

waktu baca 3 menit
Gubernur Khofifah Indar Parawansa foto bersama dengan masyarakat kelahiran Jatim yang tinggal di Kalteng.

PALANGKARAYA-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima usulan dibukanya rute penerbangan langsung (Direct flight) Palangkaraya – Malang. Usulan tersebut disampaikan Ketua Paguyuban Masyarakat kelahiran Jawa Timur di Kalimantan Tengah Arief Budiatmo.

“Tadi Pak Arif usul supaya ada direct flight dari Palangkaraya ke Malang, karena di Malang banyak sekali keluarga Kalteng yang putra-putrinya sekolah atau kuliah di Malang,” kata Gubernur Khofifah saat bersilaturahmi dengan warga kelahiran Jawa Timur di Kalimantan Tengah di Kalawa Convention Hall, Jalan Tjilik Riwut, Bukit Tunggal, Kota Palangkaraya, Selasa, (13/12) malam.

Gubernur Khofifah didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Prawoto  menyampaikan, usulan direct flight Palangkaraya menuju Malang bisa dilakukan. Sebab, airport dan pengelolaan Bandara Abdurrahman Saleh saat ini di bawah naungan Pemprov Jatim. Kendati lahan bandara tersebut merupakan lahan milik TNI AU. Tetapi kaitan dengan pembukaan rute penerbangan dan maskapai penerbangan  serta jenis pesawatnya kita kordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura dan pihak lain yang berkompeten. Bagi kami secara prinsip ini peluang baru dan prospektif.

“Saya rasa  ide yang sangat bagus  karena Abdurrahman Saleh itu kewenangan  pengelolaan oleh Kemenhub diwenangkan kepada   Pemprov Jawa Timur. Mungkin satu-satunya Pemprov yang diberi kewenangan mengelola lapangan udara di Indonesia itu Jawa Timur dan itu adalah Abdurrahman Saleh,” tuturnya.

Usulan direct flight, kata Khofifah, akan menjadi ruang baru bagi warga Kalteng yang sekolah di Malang,  pembelajaran anak-anak muda dari  Kalteng untuk  membangun dan mengembangkan  startup, usaha, wisata dan sebagainya. “Startup di Jawa Timur paling banyak itu di Malang Raya dan kedua di  Surabaya,” ungkapnya.

Khofifah menyebutkan bahwa Pemprov Jatim memiliki Millenial Job Center (MJC) yang berbasis di Bakorwil salah satunya di Bakorwil Malang. Ada lagi tempat pembelajaran yang semua boleh mengikuti free of charge melalui Kampus Shopee yang menggunakan kantor Diklat Dinas Koperasi dan UKM Jatim yang juga  berada Malang.

Di Kampus Shopee, lanjutnya, ada konsultasi, pelatihan cara memotret, cara memasarkan melalui live streaming. Lalu kalau itu produk makanan minuman, maka ada proses first in first out atau FiFo system yang free selama 3 bulan.

“Anak-anak muda di sini atau mungkin ibu-ibu di sini, siapa saja kalau nanti ada ruang untuk masuk, silakan masuk aja. Ini semua untuk mendorong UMKM kita supaya international standart,” jelasnya.

Lebih lanjut, ada rumah kurasi milik Bank Indonesia yang satu-satunya di Indonesia  berada di Jatim. Jadi ketika ke Jatim, datang ke rumah kurasi, MJC, kemudian ke kampus UMKM Shopee dan di Singosari Malang itu ada KEK Singasari memang digital IT juga Balai Besar Inseminasi Buata (BBIB) yg juga di Singosari Malang. “Jadi memang sentra IT sesungguhnya ada di Malang Raya,” tuturnya.

Apalagi, lanjut  Khofifah, saat ini pola penjualan lamat-lamat beralih ke online sistem. Jadi, misi dagang kedua provinsi tidak sekadar pertemuan trader dan buyer tapi ada koneksitas sinergitas yang lebih startegis sehingga ke depan sama-sama saling menguatkan.

“Silaturahmi ini merupakan bagian rangkaian misi dagang untuk memperkuat pasar antara daerah. Oleh karena itu, silaturahim kita tidak sekedar pertemuan antara trader dan buyer, tetapi ada proses untuk mengintroduksi barangkali ada yang tertarik untuk membuat format-format baru berbasis IT,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Paguyuban Masyarakat kelahiran Jawa Timur di Kalimantan Tengah Arief Budiatmo. Ia juga meminta kepada Khofifah agar penerbangan dari Surabaya ke Palangkaraya begitu sebaliknya ditambah.

Di akhir acara, dilakukan pemberian cinderamata oleh Ketua Paguyuban Masyarakat kelahiran Jatim di Provinsi Kalimantan Tengah Arief kepada Gubernur Khofifah. Selanjutnya, Gubernur Khofifah memberikan plakat karapan sapi yang menjadi ciri khas Jatim serta tali asih berupa uang senilai Rp. 50.000.000 kepada Ketua Paguyuban Masyarakat kelahiran Jawa Timur di Provinsi Kalimantan Tengah. (Dwi Arifin)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *