Relawan Jatim Bertekad Menangkan ‘’Presiden Bambu Runcing’’

waktu baca 5 menit
Jeanet Sudjunadi (duduk, tengah) bersama relawan

SURABAYA-KEMPALAN: Politik Indonesia terkenal sebagai ‘’high cost politics’’, politik biaya tinggi. Butuh biaya besar bagi siapa saja yang memasuki kontestasi politik, baik di legislatif maupun eksekutif. Politik biaya tinggi bisa berbentuk mahar yang harus dibayar kepada partai poitik dan politik uang untuk membeli suara pemilih.

Praktik politik biaya tinggi itu seolah sudah menjadi budaya politik Indonesia yang sulit diubah. Tiap kali ada kontestasi politik, publik akan melihat calon dari sisi popularitas, elektabilitas, dan ‘’isi-tas’’, berapa banyak uang di dalam tas. ‘’Kita harus melakukan sesuatu untuk mengubah budaya politik negatif itu. Kita harus melakukan gerakan restorasi untuk mengembalikan marwah politik Indonesia yang bermartabat,’’ kata Sri Sajekti ‘’Jeanet’’ Sudjunadi, Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Selasa malam (22/11)

Hal itu diungkapkan dalam pertemuan silaturrahim dengan simpul relawan Jawa Timur di kantor DPW NasDem Jl Arjuno 142 Surabaya. Hadir pada acara itu pimpinan relawan dari berbagai simpul di seluruh wilayah Jawa Timur, mulai dari Surabaya, Madura, Tuban, Bojonegoro, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Jember, dan beberapa kota lain.

Simpul relawan yang hadir antara lain Jarnas Jatim, ANIS Jatim, Sobat Anies, GASS (Gabungan Arek Surabaya Spontan), AP-24, SIFA, P-24, SKI, Manies, dan beberapa simpul lainnya. Simpul relawan ini dibentuk oleh para relawan untuk memenangkan Anies Baswedan sebagai presiden pada 2024. Dari DPW Nasdem Jatim hadir juga Wakil Ketua Warsito, Ketua Bappilu Suhandoyo, dan Bendahara Benny Utomo.

Seluruh perwakilan simpul relawan diberi kesempatan untuk memberikan pandangannya mengenai berbagai perkembangan di wilayahnya masing-masing. Acara berlangsung gayeng dan sersan, serius tapi santai. Acara dimulai dengan makan malam bersama. ‘’Orang Jawa bilang, mangan ora mangan asal kumpul. Tapi kita di Partai NasDem bilang kalau kumpul harus ada makan-makan,’’ kata Sri Sajekti disambut gelak tawa relawan.

Acara dimulai pukul 18.00 dan baru berakhir menjelang tengah malam. Acara formal sudah ditutup tapi relawan masih tetap lanjut dengan diskusi informal. Kopi panas dan kudapan kecil menemani diskusi para relawan. ‘’Saya catat semua masukan dan usul dari para relawan, kita diskusikan dan coba kita cari solusi terbaik,’’ kata Jeanet yang biasa dipanggil ‘’Kak Jes’’ oleh teman-temannya.

Kak Jes memberi pengantar diskusi dengan menceritakan bagaimana proses Partai NasDem untuk memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden. Menurutnya, pemilihan itu tidak terjadi ‘’ujug-ujug’’ atau serta-merta. Partai NasDem sudah mengamati kiprah Anies Baswedan sejak jauh hari. Setelah menyelesaikan studi doktoral di Amerika dan memperoleh gelar PhD pada 2005 dan aktif sebagai akademisi dan pegiat pendidikan, Anies sudah sering menjadi narasumber Metro TV milik pengusaha dan politisi nasional Surya Paloh.

Surya Paloh kemudian menggagas berdirinya organisasi masyarakat (ormas) Nasional Demokrat bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang dideklarasikan di Istora Senayan, Jakarta, bersama 45 tokoh nasional. Pada deklarasi itu Anies Baswedan didapuk untuk membacakan ‘’Manifesto Nasional Demokrat’’. ‘’Nasdem sudah mengetahui rekam jejak dan prestasi Pak Anies sebelum memutuskan pencalonan,’’ tambah Kak Jes.

Nasional Demokrat kemudian menjadi partai politik pada 2011. Dalam usia yang masih muda Nasdem bisa memberi warna pada lanskap politik Indonesia. Salah satunya Nasdem termasuk partai pertama yang mendukung Joko Widodo sebagai capres pada 2014. Setelah itu Nasdem juga mendukung Joko Widodo pada pilpres 2019.

Dalam dua pilpres itu calon presiden dukungan NasDem menang. Tradisi ini dilanjutkan oleh NasDem menyongsong pilpres 2024 dengan mendukung Anies Baswedan dan melakukan deklarasi resmi. Langkah ini mendapat reaksi pro dan kontra dari masyarakat politik Indonesia, dan NasDem tetap kokoh dengan dukungannya. Seperti yang diungkapkan Anies Baswedan, jalan mendaki memang berat, tetapi hanya dengan mendaki ke atas kita akan mencapai puncak.

Banyak tokoh yang ingin menjadi capres atau cawapres dan melakukan deklarasi melalui pemasangan baliho di berbagai tempat di berbagai kota. Sebagai partai politik NasDem punya hak konstitusi untuk mencalonkan capres. Dan NasDem memakai hak konstitusional itu dengan mendeklarasikan Anies secara resmi.

Dalam proses pergantian kepemimpinan nasional ini NasDem tidak sekadar mencari seorang calon presiden, tetapi mencari seoang pemimpin bangsa yang bisa mempersatukan dan tidak memecah belah. Pemimpin Indonesia di masa depan mempunyai tanggung nasional dan internasional yang sangat besar, karena keterlibatan Indonesia dalam percaturan global sudah tidak bisa dihindari lagi.

Indonesia sudah menjadi bagian dari masyarakat global, dan Indonesia harus memainkan peran aktif dalam percaturan global. Hal itu menjadi amanat para founding fathers yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yang mengamanatkan Indonesia untuk ikut menyelenggarakan ketertiban dunia.

Partai NasDem meyakini Anies Baswedan mampu menjalankan amanat nasional dan internasional itu. Partai NasDem juga menyadari bahwa dibutuhkan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Anies sebagai presiden. NasDem menyadari Anies bukan capres yang punya ‘’isi tas’’, tapi dia punya kualitas.

Dalam bahasa Kak Jes, Anies adalah ‘’calon presiden bambu runcing’’, merujuk pada perjuangan arek-arek Surabaya pada 10 November 1945. ‘’Meskipun hanya bersenjata bambu runcing, tapi rakyat bisa mengalahkan penjajah yang punya persenjataan kuat dan lengkap,’’ kata Kak Jes.

Kunci kemenangan bambu runcing adalah dukungan rakyat yang ikhlas dalam perjuangan. Mereka berjuang tanpa pamrih. ‘’Dengan keikhlasan perjuangan tanpa pamrih itu rakyat Indonesia bisa mengalahkan musuhnya,’’ lanjut Kak Jes.

Para relawan Jatim bertekad memenangkan Anies Baswedan dengan semangat bambu runcing. Meski tanpa dukungan dana, para relawan sudah mengembangkan kegiatan sampai ke daerah-daerah. Rata-rata simpul relawan sudah mempunyai cabang di semua kabupaten dan kota Jawa Timur, dan sudah mempunyai perwakilan di tingkat kecamatan. Simpul relawan juga sudah mengembangkan segmen milenial dan juga segmen profesi.

Di akhir pertemuan semua relawan berfoto bersama sambil tidak lupa meneriakkan semboyan Partai Nasdem, ‘’Berjuang, Bersatu, Menang’’. (dad)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *