Ada Kejanggalan pada Surat yang Dikirim FIFA ke PSSI
JAKARTA-KEMPALAN: Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir menyebutkan bahwa ada kejanggalan pada surat yang dikirimkan FIFA kepada PSSI.
Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI telah menerima surat balasan dari FIFA, terkait rencana percepatan KLB pada Kamis (10/11) lalu.
Pada surat balasan yang ditandatangani oleh Chief Member Association FIFA, Kenny Jean-Marie itu, FIFA menyarankan agar Kongres Luar Biasa digelar pada 16 Februari 2023.
Mantan Komite Etik FIFA, Dali Tahir menilai bahwa ada yang janggal dari surat balasan FIFA tersebut. Menurutnya, sangat aneh saat PSSI bersurat ke Sekjen FIFA yang berada di Zurich. Namun, yang membalas justru Chief Member Association FIFA Kenny Jean-Marie di Paris, Prancis.
“PSSI mengirimkan surat permintaan KLB itu langsung ke Sekjen FIFA yang bermarkas di Zurich, eh kok malah Chief Member Association yang bermarkas di Paris yang bukan wewenangnya membalas surat PSSI tersebut.” kata Dali.
Pria berusia 75 tahun itu juga mengatakan bahwa PSSI seharusnya bersurat kembali kepada FIFA untuk menanyakan keabsahan dari surat tersebut.
BACA JUGA: Lawan Prancis dan Slovakia, Berikut Jadwal Timnas U-20 di Piala Dunia Mini
“Harusnya Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menanyakan kejelasan surat dari Chief Member Association itu dengan mengirimkan surat resmi ke Sekjen FIFA kembali. Ini suatu kejanggalan yang harus dicermati dan jangan langsung dijadikan bahan untuk memaksa KLB dengan melanggar statuta FIFA.” tambah pria kelahiran 1947 itu.
Selain itu, Dali juga menjelaskan bahwa ada kejanggalan-kejanggalan yang terjadi sejak Tragedi Kanjuruhan, salah satunya adalah kehadiran Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Indonesia yang menghadap Presiden Joko Widodo tanpa didampingi PSSI.
Padahal, seharusnya PSSI itu perpanjangan tangan dari FIFA yang bebas dari urusan politik, terutama menyangkut pelaksanaan Piala Dunia U-20 dimana itu menjadi ranah PSSI.
“Saya paham benar dengan statuta FIFA yang tidak diperkenankan terlibat dalam politik demi kepentingan individu. Contohnya, saat Presiden FIFA Sepp Blatter memberikan bantuan dana kepada korban Tragedi Tsunami di Aceh tahun 2004.” kata Dali.
“Saat itu, saya selaku Wakil Sekjen PSSI mendampingi Sepp Blatter dan memegang agendanya selama di Aceh. Dan, saya juga mendengar Sepp Blatter dengan hati-hati menolak tawaran Gubernur Aceh untuk mendampinginya selama di Aceh. Takut apa yang dilakukannya dianggap untuk kepentingan pribadi.” kata Dali Tahir.
(*) Edwin Fatahuddin
