KEMPALAN: Tanggal 22 Juni 2015, acara buka bersama karyawan di lingkungan Kemdikbud. Ini adalah buka bersama pertama di lingkungan Kemdikbud dengan menteri barunya, yaitu Anies Baswedan.
“Pak Rizal, hari ini acara saya apa saja?” tanya Mas Anies ke Ajudan.
“Tidak ada yang khusus Pak, hanya saja sore ini ada buka bersama di kantor.
“Tolong, panggilkan kepala protokol, saya ingin tahu susunan acaranya”
Sebagai orang baru, Mas Anies mencoba bersikap tidak sok tau, walaupun dia adalah orang nomor 1 di Kemdikbud dan juga mencoba memahami tradisi yang ada dengan cara mendengar apa yang biasanya dikerjakan
Kepala Protokol menjelaskan dengan detail. Susunan acara dan tata letak meja makan, mana yang untuk pejabat eselon dan mana yang untuk staf biasa.
“Pak, terima kasih untuk penjelasan yang komprehensif.” kata Mas Anies sekaligus memberika apresiasi thd kerja yang sudah dilakukan bawahannya
Kemudian Mana Anies melanjutkan
“Semua sudah siap dengan rapi. Tapi saya ingin memberikan saran kalau boleh.”
“Tentu Pak, apakah ada arahan khusus terkait acara nanti malam?” ujar Kepala Protokol.
“Kalau boleh, meja dan tempat mengambil makan tidak usah dipisah antara Pejabat dan Staf. Acara ini kan Buka Bersama, ya sebaiknya tidak usah dibeda-bedakan.”
Ini sebenarnya semacam perintah tapi disampaikan dengan halus khas Mas Anies 🙂 Mas Anies yang saya pahami mempunyai prinsip, Yang penting dalam berkomunikasi adalah pesan bisa tersampaikan dengan baik. Sehingga menunjukkan Ketegasan tak harus selalu diringi dengan sikap ekspresif berlebihan atau berbicara kasar untuk menunjukkan otoritas.
Acara buka bersama malam itu dilakukan dengan sedikit modifikasi pada tata letak meja makanan, sesuai permintaan Mas Anies, yaitu tidak dipisahkan hidangan untuk pejabat dan staf. Acara berlangsung dengan lancar. Setelah adzan berkumandang dan shalat berjama’ah dilakukan, tibalah acara santap malam.
Menu yang dipilih Mas Anies untuk berbuka adalah Bakso. Mas Anies mengantri bersama staf yang lain, tidak mau didahulukan hanya karena dia seorang Menteri, pun tidak menyuruh ajudan atau staf lain mengambilkan, tidak canggung dan setelah itu menikmati Bakso sampai habis. (mghozi)
Editor: Freddy Mutiara