Penembakan Massal di Buffalo karena Motif Rasial, Sempat Disiarkan Langsung di Internet
WASHINGTON D.C-KEMPALAN: Seorang kulit putih berumur 18 tahun telah melakukan penembakan massal di sebuah supermarket di kawasan Buffalo, AS.
Pria tersebut bernama Payton Gendron—berasal dari New York yang melakukan penembakan massal dengan senapan dan menggunakan armor.
Ia bahkan menggunakan helm yang dipasang kamera untuk melakukan siaran langsungnya.
Dalam penembakan massal tersebut, 10 orang meninggal dan 3 terluka.
Dari total 13 orang tersebut, 11 diantaranya merupakan warga kulit hitam.
Pihak setempat mengatakan bahwa tindakan tersebut termotivasi karena alasan rasial.
Seorang manajer dari supermarket tersebut mengatakan bahwa terdengar sekitar 70 peluru dilepaskan dari senjata tersebut.
Gendron juga sempat berkonfrontasi langsung dengan penjaga keamanan yang membawa senjata—namun pada akhirnya penjaga tersebut terbunuh karena peluru dari Gendron.
Ia kemudian berhasil ditangkap tanpa perlawanan setelah melakukan tindakan tersebut.
Berdasarkan investigasi sementara, ia mengemudi dari New York ke Buffalo—yang berjarak 320 KM hanya untuk melakukan serangan yang kemudian disiarkan langsung di Internet.
Agen FBI yaitu Stephen Belongia mengatakan bahwa penembakan tersebut termotivasi karena alasan rasial dan ekstremisme.
Ia menggunakan senapan yang dibeli secara legal—namun pelurunya dikatakan didapatkan secara ilegal.
Gendron yang pada saat ini sudah ditangkap kemudian dikenai pasal pembunuhan tingkat satu—yang berarti akan dikenai hukuman mati.
(Muhamad Nurilham, Aljazeera)
