Analis Kripto: Kripto Tidak Akan Bisa Selamatkan Rusia dari Sanksi
MOSKOW-KEMPALAN: Melansir dari Aljazeera, analis ekonomi dan keamanan mengatakan bahwa dengan banyaknya sanksi yang diberikan kepada Rusia, maka akan ada tindakan alternatif dari Rusia untuk mengurusi ekonomi dalam negerinya.
Ekonomi Rusia sudah semakin hancur sejak adanya operasi militer yang dilakukannya kepada Ukraina.
Mata uang Rusia yaitu Rubel disebutkan sudah jatuh sangat dalam bahkan hingga memecahkan rekor sepanjang masa.
Pihak Bank Sentral Rusia juga sudah menaikkan suku bunga menjadi 20% dan bursa efek di Rusia masih ditutup hingga saat ini.
Dengan adanya usulan untuk memutus Rusia dari sistem SWIFT yang merupakan sistem finansial transfer internasional, hal tersebut akan menambah dampak ekonomi kepada Rusia.
Disebutkan juga bahwa Rusia pada saat ini akan berpindah ke Kripto untuk dapat tetap menghidupi ekonomi dalam negerinya.
Berdasarkan Chainalys, sekitar 74% pemasukan Kripto—sekitar 400 Juta USD berasal dari Rusia.
“Penggunaan Kripto dapat terhindar dari sanksi dan dapat menyembunyikan aset serta kekayaan” ucap Roman Bieda yang merupakan Kepala Investigasi Kripto dari perusahaan Coinfirm.
Dengan adanya penggunaan Kripto, maka akan sangat sulit untuk menerapkan sanksi karena susahnya pelacakan transaksi yang ada.
Namun, menurut analis Kripto, akan sangat sulit bagi Rusia untuk bergantung sepenuhnya kepada Kripto.
“Akan sangat sulit untuk memindahkan Kripto dalam jumlah besar dan mengkonversinya menjadi mata uang yang dapat digunakan. Rusia tidak bisa menggunakan Kripto untuk menggantikan ratusan miliar Dollar yang berpotensi akan dibekukan” ucap salah satu analis, melansir dari Aljazeera.
(Muhamad Nurilham, Aljazeera)