Bursa Efek Indonesia: Startup Teknologi Harus Mencatatkan Sahamnya di Pasar Modal Indonesia

waktu baca 2 menit

KEMPALAN: Bursa Efek Indonesia (BEI) menyarankan agar startup Indonesia untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Hal ini harus dilakukan dengan segera, karena beberapa startup di Indonesia memiliki rencana untuk melakukan IPO atau initial public offering di dalam bursa saham Internasional.

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem juga sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain. Bursa Efek Indonesia (BEI) memilik tujuan utama untuk memperdagangkan efek-efek di antara variabel yang ada.

“Kami telah berbicara dengan unicorn untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI),” ucap Inarno Djajadi selaku Direktur Utama BEI dalam Webinar, Selasa (2/3).

Inarno, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa beberapa kali bursa telah bertemu dengan perusahaan-perusahaan terkait. Dimana Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat berkenan untuk memberikan support jika yang bersangkutan ingin memberikan warna baru di pasar modal lokal.

Pandu Sjahrir, Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan bahwa bursa secara aktif telah mengadakan diskursus dengan beberapa korporasi dan perusahaan terkait sejak tahun lalu. Bursa menyampaikan bahwa akan ada keuntungan yang besar jika melakukan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Saya tekankan pada tiga keuntungan. Satu, dari sisi fiscal insentif buat para pemilik (founders). Sisi company dan pajak untuk fiscal insentif,” ucap Pandu Sjahrir tempo hari.

Keuntungan kedua adalah alternatif financing yang dapat diperoleh. Dimana yang bersangkutan merupakan underlying bisnis dalam rupiah. Jadi ada keselarasan baik dari sisi pendanaan dan juga dari sisi pemasukan. Keuntungan ketiga adalah dari sisi keterikatan atau engagement. Meskipun bursa Amerika Serikat dan Hong Kong merupakan bursa yang kredibel, namun pasar perusahaan teknologi yang akan melakukan IPO ada di Indonesia.

Traveloka dan Tokopedia menjadi salah dua perusahaan yang memiliki planning untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam dua bursa saham. (rafi aufa mawardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *