Sugiri Sidak Aloon-Aloon sambil Nikmati Jagung Rebus

waktu baca 2 menit
Bupati Sugiri (berpeci) saat sidak Aloon-Aloon

PONOROGO-KEMPALAN: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyidak pelaksanaan PPKM di aloon-aloon Ponorogo sambil menikmati jagung rebus yang dibelinya dari seorang pedagang , Senin malam (1/3).

Giri yang menerima keluhan para pedagang soal suasana lapangan yang gelap langsung memerintahkan stafnya untuk menyalakan PJU (penerangan jalan umum) di sekitar aloon-aloon.

Dengan demikian, pemadaman lampu penerangan jalan yang dimulai sejak berlakunya PPKM  Senin (1/3) sudah tidak berlaku lagi. Bupati telah menginstruksikan untuk menyalakan kembali hingga pagi hari.

Hal itu disampaikan Sugiri saat menemui sejumlah pedagang yang berada di aloon-aloon Ponorogo.

Sugiri menerima keluhan dari para pedagang dan masyarakat, dengan adanya pemadaman lampu penerangan jalan tersebut sangat merugikan masyarakat, dikarenakan para pedagang merasa pendapatannya menurun drastis.

“Yang kemarin lampu mati saya tiadakan dan mulai malam ini lampu nyala sampai pagi. Lampu nyala terang benderang, kota tidak seperti kota mati,” tegas Bupati Sugiri Sancoko, Senin sore (01/03) sembari membeli jagung godog (rebus-red) di Aloon-Aloon Ponorogo.

Selain itu dengan adanya pemadaman lampu penerangan jalan tersebut, sangatlah membahayakan bagi pengguna jalan yang sedang melintas.

“Kami risau, karena banyak komplain masyarakat, misal kecelakaan dan banyak hal yang tidak diinginkan muda-mudi,” sebutnya.

Kebijakan ini diambil lantaran selama PPKM Mikro, lampu di jalanan kota reog dimatikan mulai pukul 21.00 WIB.

Sehingga, masyarakat banyak yang komplain karena berpotensi terjadinya kecelakaan, menghambat perekonomian dan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

Meski lampu PJU kembali terang benderang, namun Sugiri tegas mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Walaupun sudah dinyalakan tapi protokol kesehatan harus tetap dijaga sampai reda Covid-19 dikawal menuju hijau,” tegasnya.

Sebagai bupati yang baru secara resmi menjabat beberapa hari tersebut, Sugiri merasa perlu untuk langsung turun ke bawah guna menyerap aspirasi dan mendengar keluhan dari masyarakat kecil.

“Kami akan kerja keras untuk Corona tapi perekonomian hatus tetap berjalan baik,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakannya tersebut tidak bertentangan dengan PPKM Mikro. “Tidak, tidak bertentangan dengan PPKM Mikro, karena lampu malam itu tidak diatur. Yang diatur itu hanya kerumunan dan jumlah orang,” sebutnya.

Sugiri tidak ingin perekonomian di Ponorogo terpuruk. “Kadang-kadang, hanya dipukul rata saja. Kami tidak ingin itu terjadi. Sehingga kami ingin ekonomi jalan, tidak ada kecelakaan, kota menjamin keamanan dan kenyamanan tapi protokol kesehatan terjaga dengan baik,” bebernya.

Sugiri berharap, dengan menyalanya lampu itu bisa menjawab kegelisahan masyarakat. “Saya ini justru menjawab kegelisahan masyarakat, kami penuhi lah, tapi mohon kerjasamanya juga mendukung program kami,” pungkasnya. (wa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *