‎BMS Setengah Abad Berkarya, Kini Ajarkan Nilai Moral Lewat Teater Anak

waktu baca 2 menit
Latihan teater anak bangsa



‎Di tengah gegap gempita ArtSubs 2025 di Balai Pemuda Surabaya, sebuah panggung sederhana akan kembali menjadi saksi perjalanan panjang Bengkel Muda Surabaya (BMS). Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, pukul 19.00, kelompok seni yang sudah berusia lebih dari setengah abad ini akan mementaskan lakon “Hikayat Anak yang Sombong” di Gedung Balai Budaya, Komplek Balai Pemuda Surabaya.

‎Lakon berdurasi 45 menit ini lahir dari kisah rakyat Sunda, Sangkuriang, namun dihadirkan ulang dengan tafsir baru. “Kesombongan dan amarah hanya membawa kehancuran, sementara kebijaksanaan melahirkan kedamaian,” tutur sutradara Heroe Budiarto, menegaskan pesan moral yang ingin ditanamkan.

‎Bukan sekadar pertunjukan, pementasan ini merupakan ikhtiar BMS menjaga denyut budaya lokal. Dengan balutan dongeng, nyanyian nina bobo, dan kostum penuh imajinasi, anak-anak diajak mendekat kembali pada kekayaan folklor Nusantara. “Kami ingin legenda Nusantara tetap hidup dan disukai anak-anak masa kini,” ujar manajer produksi, Dindy Indiyati.

‎BMS, yang berdiri sejak 1972, tak sekadar komunitas seni. Ia adalah ruang lintas generasi yang menolak hilang di telan waktu. Saat banyak sanggar bubar, BMS justru teguh menjaga api kreativitas. Kini, lewat teater anak, mereka menyalurkan nilai budaya dan moral dengan cara yang lembut sekaligus relevan.

‎Di era banjir budaya asing yang masuk tanpa penyaring, kiprah BMS menjadi oase. Pemerintah Kota Surabaya semestinya melihat keuletan ini sebagai investasi penting, sebab di sanalah akar budaya dan identitas generasi muda dirawat.

Rokimdakas
28 Agustus 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *