Komedian Djadi Galajapo Menulis Buku ke-8 “60 Fatwa Imam Besar Pelawak Indonesia”
KEMPALAN : Menandai ulang tahunnya ke-60, komedian yang juga dikenal sebagai pembawa acara, HM. Cheng Hoo Djadi Galajapo, menulis buku ke-8 : 60 Fatwa Imam Besar Pelawak Indonesia. Buku dengan tebal 80 halaman ini, diterbitkan oleh Penerbit Meja Tamu. Edisi pertama tertulis : Februari 2025.
Jarwo Kwat Ketua Umum PaSKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia) dalam pengantar buku ini antara lain menulis : Buku ini menarik, bukan hanya isi fatwanya, juga lantaran ditulis oleh seorang seniman komedi yang mungkin selama ini khalayak beranggapan seniman komedi hanya sebatas menghibur, tetapi Mas Djadi mampu mematahkan anggapan itu. Dengan karya bukunya, bisa serius menuangkan pemikirannya seperti halnya seorang imam besar.
Sementara HM. Cheng Hoo Djadi Galajapo yang dilahirkan pada 8 Maret 1965, menulis begini di kata pengantarnya : Buku ini saya hadirkan sebagai manifestasi bentuk tanggung-jawab moral seorang Pelawak (diakronimkannya ‘Penuntun Laku di Segala Waktu’) untuk ikut serta memayu hayuning bawono, yaitu memperindah kehidupan dengan menebar cinta, harmoni dan keindahan.
Juga untuk mewujudkan bumi surgawi, bumi damai bahagia, penuh cinta kasih tanpa diskriminasi.
Ada banyak “fatwa” dalam buku ini yang bernuansakan kalimat-kalimat tasawuf, di antaranya pada Fatwa 16 (halaman 21): Humor terbaik adalah yang memenuhi unsur HUMOR (Humanis, Moralis, dan Relijius); Fatwa 18 (halaman 23) : Diterima tidaknya ibadah ritual ditentukan oleh ibadah sosial (Awas jangan dibalik).
Juga Fatwa 35 (halaman 45) : Latihlah anak-anakmu untuk bermeditasi supaya memperoleh jiwa yang bening dan bersih.
Masih banyak “fatwa-fatwa” menarik lainnya, mungkin termasuk ini juga : Sebutan Gusti untuk Tuhan adalah hasil olah rasa yang super istimewa (Gusti = Guru Sejati = Bagus-e Ati) — Fatwa 43, halaman 57.
Peluncuran buku yang dicetak dengan hard cover ini berlangsung Jumat sore 7 Maret 2025 di RM. Pecel Bu Kus, Barata Jaya XX, ditandai dengan hujan deras sepanjang kurang lebih 3 jam. “InsyaAllah, ini tanda-tanda barokah,” ujar HM. Cheng Hoo Djadi Galajapo. (AM).
