Dakwah Sinergi IV: Menolak Fitnah, Menguatkan Ikatan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
PACET, MOJOKERTO – KEMPALAN: Hari pertama Rihlah Sinergi dakwah ke empat telah dimulai dan dibuka oleh Dhimam Abror, seorang tokoh pers nasional. Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Al Qur’an.
Suara gemuruh dan penuh semangat dari peserta membuat merinding bulu kuduk, tanda kecintaan mereka kepada negaranya, Indonesia.

Menurut Dwi Hartini dan Abdurahman Wahid (panitia) mengatakan bahwa jumlah peserta yang hadir sesuai absen sebanyak 266 orang dari berbagai lapisan masyarakat.
“Kegiatan rihlah ini murni tidak ada kepentingan apapun kecuali untuk dakwah dan bersinergi demi untuk perubahan ke arah yang lebih baik”ucap Abdurrahman Wahid (ketua panitia) yang berasal dari Mojokerto.

“Salah satu bentuk sinerginya adalah berupa dukungan keamanan dan ketertiban dari Kokam Muhammadiyah”, tambah Abdurrahman Wahid ketika diwawancarai kempalan.
Kegiatan yang bagus ini dilaksanakan di salah satu vila yang berada di Pacet Mojokerto Jawa Timur.
Masih menurut Abdurrahman Wahid, “Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama dari seluruh peserta, iuran dan tenaga semua berasal dari peserta”.
Rencana kegiatan rihlah yang sangat bagus untuk memupuk persatuan dan kesatuan serta mensinergikan segala hal yang positif tersebut dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.
Hadir sebagai salah satu peserta sekaligus tokoh masyarakat Mojokerto adalah Dr. H. Nurwidji, Dra. MHA yang kebetulan menjadi Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah).
Selain Nurwidji, nampak hadir sebagai peserta sekaligus membantu mengkoordinir keamanan adalah Ashuri Alhari (Ketua KOKAM PP Muhammadiyah).

Dalam kesempatan itu, beberapa nara sumber mengemukakan pentingnya persatuan dan kesatuan setelah pemilu. “Setelah kita menjalani perhelatan pemilihan presiden dan wakil presiden beberapa bulan yang lalu, sudah selayaknya kita menjaga persatuan dan kesatuan dan membangun negara ini”, ucap Habib Zainal Abidin Bil Faqih.

Sementara ustadz Andri Kurniawan mengatakan, ” Prabowo membawa semangat kebangsaan dan persatuan dengan strateginya yang baik dalam mengelola keamanan dan kekuatan negara ini”.
Sementara Edy Mulyadi (Youtuber) dengan penuh semangat memberi penjelasan mengenai kasus Pagar Laut di Tangerang dan menyoroti penanganan kasus tersebut yang dianggapnya kurang tegas terhadap para tersangka dan tokoh dibalik pemagaran laut tersebut.
Hingga pukul 16.31 WIB nampak peserta tetap semangat mendengarkan paparan dari para Nara sumber. Selain masalah kebangsaan dan kecintaan kepada negara Indonesia, hampir semua nara sumber menyampaikan ayat suci Al Qur’an dengan kebaikannya dan menyisipkan pesan-pesan positif. (Izzat)
Editor: Nur Izzati Anwar
