Pimpin Apel Renungan Suci, Inilah Pesan Pj. Gubernur Adhy Karyono

waktu baca 2 menit

SURABAYA-KEMPALAN: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS) dalam rangka Peringatan HUT Ke-79 RI di Taman Makam Pahlawan 10 Nopember, Surabaya, Sabtu (17/08) dini hari.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Pj. Gubernur Adhy mengajak seluruh peserta AKRS yang terdiri dari TNI, Polri, siswa Pramuka, dan Kepala OPD Pemprov Jatim untuk mendoakan arwah para pahlawan yang bersemayam di TMP 10 Nopember.

“Kami berdoa semoga arwah para pahlawan diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa serta mendapat tempat yang sebaiknya,” kata Adhy Karyono membacakan naskah AKRS.

Sebagai informasi, di TMP ini terdapat 3.953 makam dari TNI, Polri, Pegawai Negeri Sipil, dan pejuang. Serta 53 makam yang tidak dikenal namanya.

“Kami menyatakan hormat yang sebesar-besarnya atas keridoan, keikhlasan, dan kesucian pengorbanan para pahlawan dalam mengabdi kepada perjuangan demi kebahagiaan nusa dan bangsa,” lanjut Adhy.

Usai memimpin AKRS,  Adhy menyampaikan agar masyarakat dapat mengisi kemerdekaan dengan memberikan sumbangsih yang positif bagi bangsa dan negara di bidang dan profesinya masing-masing.

“Maknanya bahwa kita harus bersyukur, kita hidup setelah masa pasca kemerdekaan. Maka tugas kita tentu adalah mengisi kemerdekaan itu dengan sebaik-baiknya di semua bidang dan mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang positif untuk membangun negara,” katanya.

Selain itu, ia juga menyampaikan terkait kesiapan Jawa Timur sebagai poros ekonomi untuk Indonesia Timur, pasca ibu kota negara dipindahkan ke Kalimantan.

“Tema tahun ini adalah Nusantara Baru Indonesia Maju. Maka kita juga mendukung dan mempersiapkan Jawa Timur menjadi gerbang Nusantara baru untuk Indonesia maju, dengan eksistensi pengembangan UKM serta support ekonomi untuk wilayah timur,” katanya.

Terakhir, ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak melupakan sejarah dan jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

“Kita tidak boleh sekali-kali melupakan sejarah para pejuang bangsa kita yang telah memerdekakan kita dari penjajah. Pegang teguh nila-nilai Pancasila. Jangan lupakan sejarah bangsa kita, Indonesia,” pungkasnya. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *