Nasib Anak-Anak korban Perang di Ukraina dan Palestina

waktu baca 2 menit
Anak korban perang di Palestina (*)

KIEV-KEMPALAN: Konflik di Ukraina dan Palestina meninggalkan dampak yang menghancurkan pada anak-anak.
Dua wilayah yang jauh secara geografis, Ukraina dan Palestina, saat ini berbagi satu kenyataan yang tragis : nasib buruk anak-anak mereka yang menjadi korban perang.

Di Ukraina, konflik yang memuncak dengan invasi Rusia telah mengubah hidup jutaan orang, termasuk anak-anak yang tidak hanya kehilangan keamanan fisik tetapi juga masa depan mereka yang cerah. Ribuan anak-anak di Ukraina terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah mereka dan hidup dalam ketidakpastian yang menyayat hati di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak.

Di Palestina, konflik yang berkecamuk antara Israel dan Palestina telah lama menjadi sumber penderitaan bagi anak-anak di wilayah tersebut. Serangan udara dan pertempuran jalanan telah mengakibatkan kematian dan luka-luka di antara anak-anak Palestina yang tidak bersalah. Mereka mengalami trauma yang mendalam, kehilangan keluarga, teman, dan masa kecil yang seharusnya penuh dengan keceriaan.

Organisasi kemanusiaan dan pengamat hak asasi manusia telah mengecam keras penggunaan kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik ini, menyerukan gencatan senjata serta perlindungan yang lebih besar terhadap mereka yang paling rentan.

Kedua konflik ini menunjukkan bahwa anak-anak tidak boleh menjadi korban dari perjuangan politik atau konflik bersenjata. Komunitas internasional diharapkan untuk mengambil tindakan nyata dalam menyelesaikan konflik ini, memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan, dan memastikan bahwa hak-hak anak dihormati dan dilindungi di semua situasi.

Saat ini, dunia menyaksikan dengan sedih ketegangan yang tidak manusiawi yang mempengaruhi anak-anak di Ukraina dan Palestina. Dalam momen seperti ini, upaya kolektif untuk menciptakan perdamaian dan keadilan bagi generasi mendatang adalah sebuah kewajiban moral yang harus dipenuhi oleh semua pihak yang terlibat.

Sementara di tempat terpisah, seorang pegiat HAM (Natalius Pigai) mengirim berita mengenai kegiatannya di Ukraina dalam rangka menyuarakan dan memperjuangkan nasib anak-anak korban perang.

Cuitannya di X yang dikirim ke Jurnalis Kempalan.com (izzat) Pigai nama panggilannya mengatakan bahwa dengan Ombudmen anak yg dibentuk Presiden Volodymyr Zelenskyy. Banyak info soal anak yang menderita karena perang (Official Meeting with the Children’s Ombudmen which was formed by Mr President Zelenskyy. I have a lot of information (children & families) who suffer because of war)

Di pesan keduanya melalui Whatsapp, Natalius Pigai juga bercuit :
Merah Putih Berkibar utk HAM. Di Kementerian Luar Negeri Ukraina. Sy Usul ke Dunia & Negara Kita demi anak2 Ukraina yg Korban.

  1. Back to home
  2. ⁠reintegration
  3. ⁠advocate
  4. ⁠international campaign
  5. ⁠justice
  6. ⁠restitution
  7. ⁠compensation
  8. ⁠rehabilitation

Di lain kesempatan, ketika ditanya bagaimana nasib anak-anak Palestina, hingga berita ini dimuat, belum ada jawaban darinya. (Nur Izzati Anwar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *