Jenguk Korban Terdampak Longsor di RSUD Kanjuruhan Malang, Inilah yang Dilakukan Khofifah!

waktu baca 2 menit
Gubernur Khofifah menjenguk korban yang dirawat di RSUD Kanjuruhan dan menyerahkan santunan kepada ahli waris korban yang meninggal dunia, Senin (10/7).

MALANG-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Malang Sanusi menjenguk korban bencana banjir dan tanah longsor yang dirawat di RSUD Kanjuruhan Kab. Malang, Senin (10/7).

Di rumah sakit tersebut, Khofifah bertemu dua korban terdampak bencana longsor yang terjadi pada 7 Juli 2023 lalu. Keduanya, yakni Felix Ferdana dan tantenya, Lilis Megawati.

Khofifah mengaku bersyukur kesehatan keduanya kini berangsur pulih dan telah tertangani dengan baik. Bahkan, dokter sudah memberikan izin atau indikasi untuk pulang sekitar 2-3 hari ke depan dan menjalani rawat jalan.

“Alhamdulilah, kedua korban saat ini proses recovery-nya berlangsung baik. Dan sudah bisa segera pulang untuk kembali berkumpul dengan keluarganya dengan rawat jalan,” katanya.

Khofifah mengungkapkan, kedatangannya menjenguk korban terdampak longsor ini  sebagai bentuk sapaan dan memberikan dukungan semangat maupun motivasi agar mereka lekas  sembuh.

Sementara bagi para korban yang berada di pengungsian, berbagai pelayanan kesehatan dan sosial telah dilakukan seoptimal mungkin. Sekaligus, untuk kebutuhan logistik dengan pendirian dapur umum.

“Kami hadir di sini bersama Pak Bupati Malang untuk memberikan sapaan dan dukungan terhadap mereka yang sedang dirawat di rumah sakit,” ungkap orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Selain itu, di RSUD Kanjuruhan Khofifah juga menyerahkan secara langsung santunan duka bagi satu orang korban meninggal dunia atas nama Santoso usia 76 tahun sebesar Rp 10 juta. Uang tersebut diterima ahli warisnya.

Melihat banyaknya kejadian bencana yang terjadi beberapa waktu terakhir,  Khofifah kembali mengingatkan kepada semua pihak untuk bersama-sama saling melakukan upaya mitigasi bencana. Baik dari sisi pemerintah, stakeholder terkait serta seluruh masyarakat.

Terutama membangun kewaspadaan di mana daerah yang mengalami kekeringan agar segera tertangani, begitu juga jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi harus segera melakukan upaya mitigasi bencana.

“Tadi saya berdiskusi dengan korban dan pihak keluarga yang ternyata selama 10 hari hujan terus turun dengan intensitas tinggi. Sehingga mengakibatkan longsor dan menimpa rumah mereka. Ini menjadi warning kita semua untuk selalu melakukan mitigasi bencana di setiap daerah di Jawa Timur,” ujarnya.

“Untuk itu, kembali saya minta kepada semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Utamanya yang berada di daerah rawan bencana,” pungkas Khofifah. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *