Ukraina Setujui Kompromi UEFA soal Jersey Euro 2020

waktu baca 2 menit
Jersey Ukraina di Euro 2020 (The Moscow Times).

KYIV-KEMPALAN: Asosiasi Sepak Bola Ukraina mengatakan pada Jumat (11/6), mereka telah berhasil menyetujui kompromi dengan UEFA mengenai perlengkapan Euro 2020 yang menampilkan slogan-slogan patriotik dan memicu kemarahan Rusia, tetapi badan sepak bola Eropa mengatakan tidak ada yang berubah dalam praktiknya.

“Kami telah berhasil mencapai kompromi kemenangan dengan UEFA!” ujar kepala asosiasi, Andriy Pavelko dalam sebuah pernyataan di Facebook menggambarkan negosiasi sebagai “sangat sulit”.

Kyiv telah membuat marah Moskow setelah asosiasi sepak bolanya meluncurkan kit Euro 2020 yang menunjukkan garis besar Ukraina termasuk Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014.

Rusia mengkritik slogan yang tertulis di bagian dalam kaos yang bertuliskam “Kejayaan bagi para Pahlawan”.

Seorang juru bicara UEFA mengatakan kepada AFP, Ukraina telah setuju untuk menutupi slogan tersebut dengan peta negara yang lebih kecil.

“Mereka akan menutupinya, dan ini akan diperiksa oleh delegasi (UEFA) sebelum setiap pertandingan,” kata juru bicara itu.

Mereka menambahkan bahwa pengaturan ini “tidak berbeda dari apa yang diputuskan” pada Kamis (10/6).

Badan Sepak Bola Eropa awalnya menyetujui desain tersebut, tetapi setelah Rusia secara resmi mengeluh memerintahkan penghapusan slogan ” Kejayaan bagi para Pahlawan.”

Pada Jumat (11/6), Pavelko mengatakan bahwa alih-alih menghapus slogan sama sekali, Ukraina akan menambahkan elemen lain ke bagian dalam jersey. Kata-kata ” Kejayaan bagi para Pahlawan” akan menjadi bagian dari lambang baru yang ditampilkan di kaus tersebut, ujar Pavelko.

UEFA sebelumnya mengatakan peta tidak perlu diubah karena Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) “mengakui perbatasan teritorial seperti yang digambarkan secara luas oleh desain”.

“Kejayaan bagi Ukraina! Kejayaan bagi Pahlawan!” adalah nyanyian patriotik populer di Ukraina.

Pada tahun 2014, hal itu menjadi seruan bagi pengunjuk rasa pro-Barat yang menggulingkan seorang pemimpin yang didukung Kremlin.

Setelah pengunjuk rasa Ukraina menggulingkan presiden yang didukung Kremlin Viktor Yanukovych, Moskow mencaplok Krimea dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah Donetsk dan Lugansk timur dalam konflik yang telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa sejak 2014.

Namun seruan perang Ukraina telah menuai kritik dari Moskow karena hubungannya dengan kelompok nasionalis era Perang Dunia II yang bekerja sama dengan Nazi dan menggunakannya sebagai salam. (AFP/Yahoo News, Belva Dzaky Aulia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *