Carlo Ancelotti Membuat Kejutan dengan Kembali ke Real Madrid

waktu baca 3 menit
Manajer baru Madrid, Carlo Ancelotti

MADRID-KEMPALAN: Real Madrid telah mengumumkan kembalinya Carlo Ancelotti sebagai manajer baru klub.

Ancelotti, yang berusia 61 tahun, telah menyetujui kontrak tiga tahun dengan Madrid dan akan diperkenalkan dalam konferensi pers pada hari Rabu (2/6).

Pelatih asal Italia itu akan menggantikan mantan asistennya Zinedine Zidane, yang mengundurkan diri pekan lalu, di Bernabeu.

Zidane membawa Madrid ke posisi kedua La Liga dan semifinal Liga Champions musim lalu sebelum berhenti karena merasa kurangnya dukungan dari presiden Florentino Perez.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dewan direksi, para pemain, dan para pendukung Everton atas dukungan luar biasa yang mereka semua berikan kepada saya selama saya di klub.” kata Ancelotti dalam sebuah pernyataan.

“Saya sangat menghormati semua orang yang terkait dengan Everton dan berharap mereka dapat mencapai peluang menarik yang mereka miliki.” tambahnya.

“Saya menikmati berada di Everton, saya telah diberikan kesempatan tak terduga yang saya yakini adalah langkah yang tepat untuk saya dan keluarga saya saat ini.” tambah pelatih berusia 61 tahun itu.

Ini akan menjadi masa kepelatihan kedua Ancelotti di Real Madrid. Masa kepelatihan pertamanya di Los Blancos adalah pada tahun 2013 lalu saat dia menggantikan Jose Mourinho yang keluar.

Pelatih asal Italia memenangkan Liga Champions, Copa del Rey, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub FIFA dalam dua tahun masa kepelatihannya di klub.

Sebagai pemain, Ancelotti juga sukses menjadi gelandang untuk Roma, AC Milan, dan Timnas Italia, gelandang asal Italia itu memenangkan tiga gelar Serie A dan dua Piala Eropa.

Karir kepelatihan Ancelotti dimulai di Reggiana Serie B, dan setelah melatih di Parma dan Juventus, ia mendapatkan reputasi sebagai spesialis Liga Champions di Milan, memenangkan kompetisi itu pada tahun 2003 dan 2007.

Ancelotti menikmati kesuksesan lebih lanjut di Chelsea dan Paris Saint-Germain. Dia memenangkan gelar liga bersama kedua klub sebelum Perez membawanya ke Madrid pada Juni 2013.

Dia adalah sosok yang populer di antara penggemar dan eksekutif Madrid, terutama selama musim debutnya.

Trofi pertama Ancelotti bersama Madrid adalah Copa del Rey pada April 2014, saat dia mengalahkan Barcelona di final dengan Gareth Bale mencetak gol penentu kemenangan di Mestalla.

Penghargaan berikutnya adalah salah satu yang paling bersejarah di klub, yaitu Liga Champions yang dimenangkan di Lisbon pada Mei 2014, dengan kemenangan 4-1 melawan rival sekota Atletico Madrid dalam babak perpanjangan waktu.

Kemenangan itu mengakhiri penantian 12 tahun Madrid untuk Piala Eropa ke-10 dan mengamankan tempat Ancelotti di buku rekor klub. Dia juga menjadi manajer pertama yang memenangkan kompetisi Liga Champions tiga kali. Pencapaian itu kemudian disamai oleh Zidane yang membawa Los Blancos meraih tiga kemenangan beruntun sejak 2016 hingga 2018.

Namun, perjalanan Madrid di La Liga menjadi lebih tidak konsisten, Los Blancos finis ketiga pada 2013-14 dan kedua pada 2014-15, dan dalam kampanye keduanya, ada kritik terhadap pendekatan manajerial yang dianggap terlalu santai oleh Ancelotti.

Dia dipecat pada Mei 2015 dan kemudian melatih Bayern Munich, Napoli dan yang terbaru Everton, yang finis di urutan kesepuluh di Liga Premier musim lalu. (ESPN, Edwin Fatahuddin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *