dr. Elyasani: Literasi Jaminan Sosial Harus jadi Bagian dari Kurikulum Sejak Dini

waktu baca 2 menit
dr. Elyasani Irwanti (*)


KEMPALAN: Pendidikan karakter di Indonesia kini melangkah lebih maju dengan menghadirkan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah.”

‎Program ini memperkenalkan konsep Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) kepada pelajar agar mereka memahami arti gotong royong dan pentingnya perlindungan sosial.

‎Menurut dr. Elyasani Irwanti, pengamat jaminan sosial, pendidikan semacam ini adalah fondasi penting untuk membangun masyarakat yang berkeadilan.

‎“Literasi jaminan sosial bukan sekadar pengetauan administratif tetapi bagian dari pembentukan karakter. Anak-anak perlu tau bahwa jaminan sosial adalah hak sekaligus tanggung jawab,” ujarnya.

‎Dalam Modul P5 yang menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka, pelajar diajak mengenal berbagai bentuk perlindungan sosial seperti BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, hingga program pendidikan seperti KIP dan PIP.

PERLU CONTOH NYATA

‎“Misal, siswa magang sebaiknya didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan agar terlindungi. Begitu juga dengan siswa tidak mampu yang berhak atas bantuan iuran BPJS Kesehatan,” tutur dr. Ella, sapaan akrabnya.

‎Ia menilai, literasi sosial seperti ini mampu menumbuhkan empati dan kesadaran gotong royong. “Jika anak-anak tumbuh dengan pemahaman bahwa melindungi sesama adalah tanggung jawab moral maka bangsa ini akan lebih kuat secara sosial,” tambahnya.

‎Namun dr. Ella juga menegaskan bahwa keberhasilan literasi sosial bergantung pada keteladanan institusi publik. “BPJS dan lembaga sosial lainnya harus menunjukkan transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Anak-anak belajar lebih cepat dari contoh nyata ketimbang teori,” ujarnya.

‎Bagi dr. Ella, menanamkan literasi jaminan sosial di sekolah sama artinya dengan membangun fondasi kesadaran kolektif bangsa. “Mungkin hasilnya tidak langsung terlihat, tetapi ketika generasi muda memasuki dunia kerja, mereka akan memahami arti solidaritas dan pentingnya perlindungan sosial,” katanya.

‎Ia pun mengajak pemerintah untuk memperluas sosialisasi ke sekolah-sekolah agar literasi jaminan sosial menjadi gerakan pendidikan nasional.

‎“Kalau sejak bangku sekolah anak-anak paham tentang tanggung jawab sosial maka Indonesia sedang menyiapkan generasi masa depan yang cerdas, empatik dan berintegritas,” pungkas dr. Ella.

‎Oleh:
Rokimdakas
‎Penulis Surabaya

‎Senin 6 Oktober 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *