Bangga ! Tiga Pusat Unggulan Iptek Unesa Disahkan Kemendiktisaintek: Mantapkan Pendirian “Science Edu Park”

waktu baca 3 menit

SURABAYA – KEMPALAN: Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia setelah berhasil meraih pengakuan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Pengakuan ini berupa penetapan tiga bidang unggulan strategis, yakni Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Disabilitas, dan Pendidikan Seni-Budaya.

Pencapaian ini diwujudkan melalui pengesahan tiga Pusat Unggulan Iptek (PUI-PT) sekaligus, yaitu Sport & Exercise Research Center (SERC), Disability Innovation Center (DIC), dan PUI Seni Budaya Majapahitan. Keberhasilan ini memperkuat langkah Unesa menuju “Kampus Bereputasi Dunia.”

Rektor Unesa, Nurhasan atau Cak Hasan mengungkapkan bahwa proses ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Unesa melewati serangkaian tahapan panjang yang menuntut kerja keras dan komitmen tinggi, mulai dari penyusunan dokumen strategis, pemenuhan indikator kinerja yang ketat, hingga evaluasi mendalam oleh tim penilai nasional.

“Ini adalah buah kerja keras kolektif seluruh civitas. Pengakuan ini memastikan bahwa Unesa benar-benar diakui negara sebagai salah satu pusat keunggulan yang memberikan kontribusi nyata bagi bangsa,” terang guru besar Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) itu.  

Cak Hasan menambahkan bahwa, kesuksesan ini tidak terlepas dari kebijakan kampus yang secara konsisten berpihak pada pengembangan riset unggulan. Unesa mengambil inisiatif strategis dengan mengalokasikan dana mandiri untuk mendukung riset dan inovasi di tiga bidang prioritas tersebut.

“Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat kampus ‘Rumah Para Juara’ untuk tidak hanya bergantung pada dana pemerintah, tetapi secara proaktif menciptakan ekosistem riset yang berdampak dan berkelanjutan,” tandasnya.

Untuk memastikan kolaborasi dan efektivitas, ketiga PUI-PT tersebut berada di bawah satu payung koordinasi yang kuat yakni Unesa Science Center yang berfungsi sebagai pusat integrasi riset, inovasi, dan hilirisasi, memastikan bahwa setiap penelitian yang dilakukan bisa menghasilkan produk atau solusi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri.

Kehadiran tiga PUI-PT ini memiliki makna strategis yang mendalam bagi Unesa. Sport & Exercise Research Center (SERC) diarahkan untuk menjadi motor penggerak pengembangan ilmu keolahragaan berbasis sains.

Dengan fokus pada riset yang relevan, SERC diharapkan dapat memberikan dukungan fundamental untuk peningkatan prestasi atlet nasional, mencetak pelatih profesional, dan mengembangkan teknologi keolahragaan mutakhir.

Di sisi lain, Disability Innovation Center (DIC) berfungsi sebagai laboratorium sosial yang berdedikasi untuk pengembangan teknologi dan layanan pendidikan berbasis inklusif. PUI ini akan menjadi pusat riset dan inovasi untuk menciptakan solusi-solusi yang memudahkan akses pendidikan bagi penyandang disabilitas.

Terakhir, PUI Seni Budaya Majapahitan diarahkan untuk menjadi garda terdepan dalam pelestarian dan pengembangan seni-budaya berbasis kearifan lokal Jawa Timur. Fokusnya tidak hanya pada preservasi, tetapi juga pada inovasi yang memungkinkan seni-budaya tersebut relevan dengan zaman dan bisa diperkenalkan ke panggung internasional. 

PUI ini menjadi jembatan antara warisan masa lalu dan kreativitas masa depan, memastikan bahwa kekayaan budaya Majapahit tidak hanya dikenang, tetapi terus hidup dan berkembang.

Pengakuan dari kementerian ini menjadi landasan bagi Unesa untuk mewujudkan rencana besar di masa depan, yaitu pembentukan Science Edu Park. Konsep ini adalah sebuah center of excellence terpadu yang berfokus pada inovasi pendidikan dan pembelajaran di bidang-bidang keunggulan Unesa.

Science Edu Park nanti berfungsi sebagai laboratorium hidup (living lab) bagi mahasiswa, dosen, dan mitra industri untuk mengembangkan model pembelajaran mutakhir, teknologi pendidikan, serta inovasi yang mendukung peran Unesa sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang terkemuka. (Ambari Taufiq/M Fasichullisan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *