Benarkah Darminto Tukang Sulap Tampil di AGT (Kita Digiring Memasuki Era Post Truth)

waktu baca 4 menit
Ilustrasi : Izzat

SURABAYA-KEMPALAN : Seminggu lalu saya mendapat kiriman video Tik Tok berdurasi 1 menit 31 detik dari salah satu warga se-kompleks, kawasan Rungkut, Surabaya.

Di bawah “kover” video tersebut tertulis : Darminto Tukang Sulap dari Banyumas Action di Luar Negeri, Lur.

Di luar negeri mana?

Di “America’s Got Talent” (AGT), di mana hal ini diperkuat dengan indikasi backdrop panggung AGT warna biru dan empat orang juri yang ada di depan Pak “Darminto” (maaf, sengaja saya beri ‘tanda kutip’).

Di aksi sulap itu, Pak “Darminto” menunjukkan keahliannya:

Aksi I – Mula-mula kedua telapak tangannya ditunjukkan terbuka, lantas ditangkupkan dalam posisi berkaitan menggenggam. Kemudian genggaman itu dibuka pelan-pelan… taraaa terlihatlah celdam wanita warna merah.
Maka, penonton dan juri memberi aplaus panjang.

Aksi II – Salah satu tangan Pak “Darminto” menyentuh telinga kiri, lantas mata kamera dengan sangat pelan menatap dengan kemiringan kurang lebih 30 derajat, sehingga daun telinga kiri yang tadi disentuh itu tidak terlihat, terhalang oleh pipi kiri Pak “Darminto”.

Tangan yang seolah memegang daun telinga kiri itu, pelan-pelan ditarik, maka (seakan-akan) dari lubang telinga kiri itu keluar sikat gigi. Padahal bisa saja sikat gigi itu dimunculkan dari belakang kepala bagian kiri Pak “Darminto”. Bukankah tadi saya sebut pengambilan gambar sikat gigi ini dari sisi kiri dengan sudut kemiringan 30 derajat, yang menyebabkan daun telinga kiri tak terlihat.

Maka, penonton pun aplaus panjang, dua wanita juri sampai melakukan standing ovation. Sementara pembawa acara yang ada di sayap kiri terlihat meledakkan tawanya.

Aksi III – Pak “Darminto” bersin, dan dari bersinan itu keluar sepotong BH warna krem yang lantas nempel di genggaman tangannya. Kemudian, BH tadi ditopikan. Nah, inilah puncak dari aplaus panjang.

Lantas? Lantas video ini kedodorannya dibuka oleh Moh Anis di WAG Wartawan Senior.

“Ya, itu kan proses editing. Cuma editingnya gak halus,” tutur pemimpin redaksi media online Ngopi Bareng.com ini. “Simon Cowell yang di awal video pakai kaos hitam, pada adegan lain saat menekan tombol di meja juri, menggunakan baju putih”.

Setelah Pak Anis ngomong begitu, saya baru sadar bahwa betapa “tontonan canggih” yang selain dikirim oleh tetangga se-kompleks itu, juga dikirim oleh dua teman saya lainnya — ada lagi yang saya tonton dari satu grup WA, selain dari grup WA Wartawan Senior — begitu mengecoh saya.

Yang bikin saya terjebak, cara memadukan “gambar-gambar berjalan” begitu “halus” : empat juri (semoga saya tidak salah sebut, yaitu Simon Cowell, Sofia Vergara, Heidi Klum, dan Howie Mandel), silih berganti merespons — digabung dengan adegan penonton dan boleh jadi buzzer , dari berbagai sudut pengambilan video.

Juga penyambungan dengan adegan kagum pembawa acara di sayap kiri panggung Terry Crews — akibat penampilan Pak “Darminto” yang “kocak” itu.

Sampai sekarang saya belum tahu, apakah sosok pesulap yang di bawah kover video Tik Tok itu disebut sebagai “Darminto” sedang memperagakan ‘teknik sulap’ atau ‘teknik editing’, atau gabungan keduanya?

Yang jelas, saat Pak Anis yang juga dikenal sebagai Direktur Pasar Seni Lukis Indonesia itu menunjukkan ketidak-telitian “sutradara” video ini, semakin mendorong saya untuk mencari kelemahan lainnya.

Misalnya: kalau benar Pak “Darminto” tampil di AGT, kenapa menggunakan kaos bergambar corak dekoratif dengan tulisan besar : Germany? Kok bukan tulisan yang menunjukkan jati diri Indonesia? Atau setidaknya yang menuansakan Indonesia?

Lantas pikiran liar saya melayang-layang : jangan-jangan orang berkaos Germany itu bukan Darminto tapi memang benar-benar warga negara Jerman berkulit sedikit gelap. Bukankah di Jerman banyak warga negaranya yang berasal dari negeri-negeri di Benua Hitam, atau para imigran yang sudah berkawin-silang dengan warga kulit putih?

Kemudian saya coba buka Google, saya ketik: Foto Pesulap Darminto.
Yang banyak muncul foto-foto: Tommy Rafael, Limbad, Demian Aditya, Deddy Corbuzier, Pesulap Merah, dan beberapa foto pesulap lainnya.

Kemudian saya ketik: Pesulap Jalanan Indonesia. Yang muncul cuma foto-foto Sutarno atau yang populer dengan sebutan : Pak Tarno.
Mana foto Darminto?

Di google saya coba telusuri lagi yang ada kaitannya dengan Darminto. Maka saya temukan kaitannya di Facebook dari akun Sultan Nursodiq yang diunggah 5 hari lalu, tapi ternyata yang muncul video Tik Tok “Darminto” itu. Di atas video tersebut diberi caption: Darminto Tukang Sulap dari Banyumas.

Di kolom komentar isinya cuma dua. Salah satu dari Awan Umbaran, bunyinya cuma satu kata : Boongan.
Kurang lebih artinya: Bohong.

Lantas ada link lagi yang terhubung dengan akun Facebook Wustari Gunadi Mangundjaja, diunggah 6 hari lalu. Isinya sama dengan pemilik akun Sultan Nursodiq, hanya caption sedikit beda, yaitu: Indonesia Turut Ambil Bagian. Darminto Pesulap dari Banyumas. Bravo.

Di postingan Wustari yang beri komentar cuma dua orang.

Yang menarik komentar dari Benny Anjaspaty, yaitu “Kok jurinya ada yang dari BGT (maksudnya Britain’s Got Talent – Inggris) : Heidi dan Amanda?”

Busyet! Lagi-lagi saya menyadari ketidaktelitian saya, ternyata dua wanita juri di video Tik Tok yang menggunakan matra CapCut ini, setelah saya perhatikan outfit mereka berbeda. Sangat berbeda!

Saya pelan-pelan makin tergiring, mungkin benar bahwa saat ini warga dunia sudah masuk dalam perangkap ‘post truth’ / kasunyatan semu. (Amang Mawardi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *