Sekdaprov Adhy : Indeks Masyarakat Digital Jatim Tahun 2022 Lampaui Nasional

waktu baca 3 menit
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono (kiri) saat menghadiri KIM Festival Tingkat Nasional Tahun 2023 di Balai Pemuda Surabaya, Jumat (27/10).

SURABAYA-KEMPALAN: Indeks Masyarakat Digital Jatim Tahun 2022 mencapai 39,42. Dimana indeks ini melebihi indeks masyarakat digital nasional yang mencapai 37,80. Angka tersebut berdasarkan hasil survei dari Kementerian Kominfo RI tahun 2022.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono saat menyampaikan sambutannya pada Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Festival Tingkat Nasional Tahun 2023 di Balai Pemuda Surabaya, Jumat (27/10).

“Allhamdulillah, Indeks Masyarakat Digital Jatim mencapai 39,42 melampaui Indeks Masyarakat Nasional. Ini tentunya menjadi perhatian untuk terus meningkatkan pentingnya menggunakan digital dengan baik terutama dalam menyampaikan program-program Pemprov Jatim,” katanya.

Selain Indeks Masyarakat Digital yang di atas nasional, Indeks Literasi Digital di Jatim tahun 2022 juga 3,58 di atas angka nasional yang mencapai angka 3,54.

Adhy mengatakan, percepatan teknologi digitalisasi saat ini sejalan dengan reformasi birokrasi yang digaungkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Menurut Adjy, peranan KIM memberi dampak positif bagi implementasi program pemerintah. KIM yang ada di Jatim akan diberikan tugas untuk bekerja bersama ikut mengatasi persoalan sosial yang terjadi seperti kemiskinan, stunting hingga pernikahan dini.

“Lewat media yang dimiliki KIM ini dirasa sangat efektif. Oleh karenanya, kami akan terus mendorong teknologi bisa masuk dan berkembang ditengah tengah masyarakat terutama program program pemerintah bisa tersampaikan,” terangnya.

Potensi KIM di Jatim, lanjutnya, terbukti sangat besar secara nasional. Tercatat dari 1.190 KIM se Indonesia yang terdaftar di Kemenkominfo RI, sebanyak 797 KIM atau sekitar 69 persen berasal dari Jawa Timur.

Sekdaprov menyampaikan, penunjukan Jatim sebagai tuan rumah sudah tepat karena 69 persen KIM berasal dari Jatim. Jika muara agar masyarakat semakin digital, maka Pemprov Jatim juga harus berkomitmen untuk semakin digital terutama dalam menyampaikan program kepada masyarakat.

“Potensi yang besar ini menunjukkan komitmen Jawa Timur pada KIM begitu besar. Maka, sudah sepantasnya KIM Fest Tahun 2023 jika ditempatkan di Surabaya, Jawa Timur,” ungkapnya.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, di era teknologi digital saat ini terdapat dua tantangan atau dua wajah yang berbeda.

Wajah Pertama yakni Teknologi Digital mempermudah kehidupan masyarakat dengan teknologi. Teknologi yang dilakukan bahkan tidak mengenal ruang dan waktu. Begitu juga dengan komunikasi menggunakan teknologi bisa dilakukan dengan siapapun dan kapanpun.

Sementara, wajah berbeda ditunjukkan bagaimana teknologi digital memberi dampak negatif kepada masyarakat. Penggunaan teknologi digital yang tidak baik akan menjadikan dis informasi kepada masyarakat hingga banyaknya produk berita bohong atau hoax yang diterima oleh masyarakat.

Dari dua hal tersebut, Usman meyakini bahwa KIM memegang peranan penting untuk menjadi mengatasi segala persoalan di tengah tengah masyarakat. KIM harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat. Nilai penting dari KIM adalah kesetaraan yang terwadahi dalam bentuk komunitas.

“KIM ini membantu pemerintah karena mengedepankan Komunitas. KIM bisa mengubah cara berfikir masyarakat. Karena KIM bergerak dan bekerja bedasarkan informasi sebenar benarnya. Saya menyampaikan terima kasih kepada KIM yang mau bekerja keras untuk terus aktif menyebarkan informasi kepada masyarakat,” tutupnya

Pelaksanaan KIM Festival 2023 berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 2023. Pada gelaran KIM Fest ini juga ditampilkan berbagai produk produk KIM dari seluruh Indonesia. (Dwi.Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *