Promosi Wisata melalui Buku Saku, Kolaborasi PCU Kembangkan Kampung Oase Ondomohen

waktu baca 3 menit
Penyerahan buku saku pada pengelola.

SURABAYA-KEMPALAN: Destinasi wisata di Indonesia seakan tidak pernah ada habis-habisnya. Mulai dari pantai, gunung, pedesaan, hingga perkotaan, selalu ada yang baru. Begitu pula di Surabaya. Di tiap sudut kota, akan ada destinasi menarik yang bisa disinggahi. Salah satu yang bisa coba untuk eksplorasi ialah Kampung Oase Ondomohen. Terdengar ‘baru’ bukan? Lokasinya persis di seberang wisata kuliner Sate Ondomohen yang legendaris itu. 

Ketika menapakkan kaki di lokasi ini, kita akan merasakan kesegaran baru dari hiruk pikuk kota metropolitan. Rimbunnya pohon di pinggir jalan, hingga budidaya tanaman hidroponik tak putus mengiringi langkah demi langkah, memanjakan mata ketika pertama kali mengunjunginya. Tak hanya itu, beragam aktivitas bisa dilakukan pengunjung bersama-sama dengan warga, mulai dari budidaya tanaman hidroponik, pembuatan briket arang, hingga daur ulang sampah.  

Diskusi dosen dan pengelola terkait materi promosi.

Kekayaan destinasi wisata tersebut tentunya tidak akan berjalan maksimal apabila tidak didukung dengan sarana promosi dan sistem yang tertata. Menjawab permasalahan tersebut, Devi Destiani Andilas S.E., M.MPar., Dosen Creative Tourism Petra Christian University (PCU), Vanessa Yusuf, S.Ds., M.Ds., dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU, Drs. Poedi Soenarjo Wartono, Kepala Bidang Kajian Pendampingan Masyarakat LPPM PCU, serta beberapa mahasiswa bekerja sama dalam program pengabdian masyarakat di Kampung Oase Ondomohen. Buku berukuran 10.5×15 cm (posisi tertutup) dan 15 x 40cm (posisi terbuka) menjadi hasil akhirnya. Profil kampung, paket wisata, lengkap dengan jenis kegiatannya yang bisa dieksplorasi tak luput tercantum di buku tersebut. 

Buku saku didesain berupa lipatan bolak-balik untuk memudahkan pembagian informasi di dalamnya dan juga efisien untuk pencetakan. Ukuran buku saku pun dirancang untuk mudah dibawa, dibagikan, dan disimpan, namun tetap jelas untuk dibaca.

Desain tata letak dibuat minimalis dan clean, kemudian palet warna yang digunakan yaitu nuansa krem, hijau, coklat, kuning, untuk memunculkan kesan natural atau alami, dan sejuk sesuai dengan penamaan “Oase”. Penggunaan foto-foto baik sebagai background maupun gambar contoh kegiatan, dapat membuat pembaca semakin mendapat gambaran utuh tentang daya tarik dari Kampung Oase Ondomohen

Devi merinci, kebutuhan ini berangkat dari permasalahan yang dialami pengelola. Jadi tidak ada standarisasi biaya wisata selama ini.

“Mereka tidak ada paket wisata yang baku, sehingga sering kali setiap ada rombongan yang akan studi banding atau yang lainnya, di layani dengan customize. Sehingga tidak jarang untuk biayapun ditekan seminimal mungkin berdasarkan permintaan rombongan., Lalu mereka tidak ada media visual yang jadi pegangan bagi pengunjung yang datang, ini menyebabkan pengelola harus memberikan penjelasan secara verbal dan itu cukup menguras tenaga,” urai Devi.

Buku Saku karya PCU.

Maka dari itu akhirnya pada Jumat, 16 Juni 2023 lalu sebanyak 1000 eksemplar buku saku tersebut resmi diserahkan kepada warga. Domy Wahyu Nugroho, S.STP, M.PSDM., Lurah Ketabang yang turut hadir mengapresiasi adanya kerja sama yang dilakukan. “Dengan adanya buku ini bisa menjadi sarana untuk mempromosikan Kampung Oase Ondomohen, agar bisa berkunjung dan belajar,” kata Domy.

Devi menambahkan bahwa dalam paket wisata, salah satu target pasar yang potensial berkunjung ialah siswa. “Market potensial yang bisa disasar adalah sekolah. Murid setiap tahun pasti berganti, sehingga yang berkunjung tidak berhenti dan tidak pernah habis,” terangnya.

Sekilas tentang Petra Christian University (PCU), sebuah universitas swasta yang berdiri sejak tahun 1961 bertempat di Surabaya, Indonesia. PCU memiliki fakultas-fakultas yang terkemuka di bidang pendidikan, teknologi, konstruksi, bisnis, dan industri kreatif. (Ajeng Dyah)

Editor: Freddy Mutiara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *