KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU 2021-2026, KH Said Aqil Siradj: Pilihan Tepat!
LAMPUNG – KEMPALAN: KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam sidang Muktamar Ke-34 NU di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12) siang WIB.
Gus Yahya memperoleh 337 suara, sedangkan KH Said Aqil Siradj memperoleh 210 suara. Gus Yahya unggul 127 suara.
Tanda-tanda kemenangan Gus Yahya sudah terlihat sejak penjaringan pemilihan bakal calon Ketum PBNU periode 2021-2026. Gus Yahya mengalahkan perolehan suara KH Said Aqil Siradj dan As’ad Said Ali.
Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini memperoleh 327 suara. Sedangkan petahana KH Said Aqil Siradj memperoleh 203 suara.
Sementara As’ad Said Ali tersingkir dari persaingan karena perolehan suaranya tidak mencapai 99 suara.
Pimpinan sidang Muhammad Nuh langsung mensahkan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
Dalam sambutannya KH Said Aqil Siradj mengatakan, semoga Gus Yahya bisa memimpin PBNU lebih baik, lebih sempurna lagi. Pilihan yang sangat tepat. Mudah-mudahan membawa berkah
“Saya sangat bangga, bersyukur, gembira atas keberhasilan Gus Yahya dalam muktamar ini. Tidak lain kecuali saya bersyukur kepada Allah bahwa muktanar telah berjalan dengan baik. Aman, tenteram walaupun katanya sebelumnya agak panas ternyata selesai dengan nyaman damai dan ketawa,” ujar Aqil Siradj.
Sementara itu, Gus Yahya menyebut KH Said Aqil Siradj sebagai guru yang telah mendidik, menggembleng, menguji, juga membukakan jalan untuknya dan membesarkannya.
“Saya tidak tahu apakah cukup umur saya untuk membalas jasa-jasa beliau. Kalau ada yang dipuji semua itu adalah milik beliau,” tambah putra dari KH Cholil Bisri ini.
Ia juga berterima kasih kepada muktamirin. pengurus wilayah dan cabang seluruh Indonesia yang telah menerima lamaran kerjanya.
“Terima kasih atas persetujuan dan kesepakatan bahwa kita akan bekerja bersama-sama sesudah ini. Semoga NU dapat terus melangkah maju untuk mengejar cita-cita luhur masa depan yang mulia bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bagi peradaban umat manusia,” kata Gus Yahya menutup sambutannya. (Muhammad Tanreha)