Pertama di Dunia, Bumbu Pecel Serbuk Nyamleng
SURABAYA-KEMPALAN: Berawal 39 tahun lalu tepatnya 1982 kakak beradik dari Kertosono Nganjuk mengadu nasib ke kota Surabaya. Keduanya adalah almarhum Sarwi (84) dan Bu Kasirah (78). Mereka memulai mengais rezeki dengan membuka lapak dengan label “Nasi Pecel Nyamleng”. Lapak atau warung perdana itu di pojok jalan Jemursari dekat bunderan Dolog.
Nasib mujur diraih dua saudara kandung ini dari lapak kontrakan berukuran 3×4 meter awal dikenal dan populernya nama “Pecel Nyamleng”.
Kemudian dalam perjalan waktu, bendera “Pecel Nyamleng” lanjut dikibarkan generasi kedua, yaitu Soleman dan Sri Dwiyanti membuka lapak di Mayjen Sungkono, Kendangsari, Tropodo dan Bluru serta di Rungkut.
Kini kesuksesan “Pecel Nyamleng” diteruskan oleh generasi ketiga Jerry Ekwinata, putra sulung dari pasangan Sri Dwiyanti – Alm Eko EH, membuat inovasi bumbu pecel tradisional diolah jadi serbuk mengikuti era modern.

Dengan label “Bumbu Pecel Serbuk Nyamleng (BPSN)” pada pertengahan bulan Agustus, mulai dipasarkan setelah melalui uji penelitian selama empat bulan.
“Uji penelitian itu mencermati soal rasa, kemasan dan masa kadaluwarsanya. Alhamdulillah atas ridha Allah, hasilnya sangat baik sekali,” ujar Ferry Is Mirza yang akrab dipanggil FIM itu.
Menurut FIM, dari hasil uji penelitian itu, BPSN uniknya bisa dimakan dengan nasi putih saja tanpa lauk. Hanya ditaburkan seperti abon, sangat enak cita-rasanya mengoyang lidah kita.
Kalau sebelumnya kita hanya tahu bumbu pecel dicampur air (konvensional), dengan model tabur BPSN ternyata sangat maknyus. Bisa jadi, bila sudah mencoba akan amat suka sekali dan bikin ketagihan.
Apakah BPSN ini pedas ? Tingkat kepedasannya standart. “Banyak orang pasti menyukainya,” timpal Jerry menantu FIM. “Kedepan in syaa Allah ada tiga varian BPSN, yakni standart, sedang dan pedas,” tambah sarjana farmasi yang sudah dikarunia dua anak putri itu kepada kempalan.com.
BPSN memilki rasa khas, juga higienis, tanpa pengawet. Sehingga menjangkau seluruh cita-rasa lidah masyarakat Indonesia.
BPSN ini dijual dengan harga perpax 200 Gram Rp 30.000.-
Hebatnya, Bumbu Pecel Serbuk Nyamleng ini pertama di dunia dari Indonesia. BPSN produk industri rumah tangga (PIRT). Berbahan herbal kacang, bawang, daun jeruk, garam, cabe, asem. “Produk ini halal. Selama sebulan –akhir Agustus pertengahan September– pembelinya sudah sampai Medan, Padang, Riau, Jakarta, Jateng hingga Kalimantan,” ujar FIM sembari menambahkan BPSN praktis bagi pelancong ke luar negeri semisal jamaah umrah dan haji. (fim)
