Ketularan Onana, Bayindir Ikut-Ikutan Bikin Blunder
NEWCASTLE UPON TYNE-KEMPALAN: Andre Onana kerap jadi kambing hitam di balik rentetan kekalahan Manchester United. Onana kerap melakukan blunder yang berakibat kebobolan United.
Seperti Onana yang melakukan dua kali kesalahan ketika United ditahan 2-2 Olympique Lyon dalam first leg perempat final Liga Europa di Parc Olympique Lyonnais, Decines-Charpeau, Jumat dini hari lalu (11/4). Tetapi yang terjadi dengan Onana itu, malah berlanjut ke kiper pelapisnya, Altay Bayindir.
Senin dini hari (14/4), tactician United Ruben Amorim memainkan Bayindir sejak menit pertama saat menghadapi Newcastle United di St James’ Park, Newcastle Upon Tyne. Di bangku cadangan, dia menempatkan Onana.
Bedanya, bersama Bayindir di bawah mistar gawang, United malah takluk 1-4 di markas NUFC tersebut. Kiper yang berkebangsaan Turki tersebut bahkan melakukan blunder di balik gol keempat NUFC dari Bruno Guimaraes pada menit ke-77.
BACA JUGA: Manchester United Hentikan Laju Kemenangan City
Ironisnya, blunder tersebut yang sudah mewarnai debut Bayindir di dalam ajang Liga Primer Inggris. Meski begitu, bukan tidak mungkin Bayindir akan tetap dimainkan saat second leg perempat final Liga Europa yang melawan Lyon di Old Trafford, Manchester (19/4).
Amorim bahkan berkelit ketika disinggung kesalahannya memainkan Bayindir sebagai starter. ’’Sekalipun kami memainkan starting eleven berbeda, kami tidak akan tahu hasil akhirnya seperti apa,’’ sebut Amorim dalam konferensi pers.
’’Kami akan menganalisis pertandingan tersebut. Tapi kami harus tetap fokus pada laga-laga kami berikutnya. Kami tidak bisa mengubahnya, itu cukup masif. Ayo fokus ke laga berikutnya pada Kamis (Jumat dini hari, Red), bermain lebih bagus dan memenangi laga itu,’’ sambung pelatih yang berkebangsaan Portugal itu.
Terlepas dari blunder Bayindir tersebut, klub yang berjuluk The Red Devils itu menelan 14 kali kekalahan dalam Liga Primer Inggris. United pun semakin terperosok ke posisi 14 klasemen sementara.
Menanggapi hal tersebut, Amorim tidak mau melihat ke posisi klasemen. Begitu pula di sisi permainan anak asuhnya dan kritikan dari pandit-pandit. ’’Aku tidak peduli,’’ kata Amorim. (YMP)