Pekerja Asing dan Pekerja Lokal di GNI Morowali Utara Saling Serang, 2 Tewas

waktu baca 3 menit
Kapolda Sulteng didampingi Danrem menggelar jumpa pers terkait kasus GNI.

MOROWALI UTARA-KEMPALAN: Sejumlah video rusuh karyawan asing dan karyawan lokal ramai terserbar di grup-grup WhatsApp dan berbagai platform media sosial sejak, Sabtu sore hingga malam, (14/1/2023).

Berdasarkan informasi dari sumber Kempalan di Palu, Sulawesi Tengah, ketegangan antara dua kelompok pekerja di PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara sudah terasa sejak sepekan terakhir. Dimana sejumlah pekerja lokal beberapa kali melakukan unjukrasa menuntut jaminan keselamatan pekerja dari pihak PT. GNI pasca tewasnya dua pekerja akibat ledakan pada salah satu titik tungku pembakaran dan sejumlah kecelakaan kerja lainnya.

Selain itu para pekerja lokal menuntut pihak manajemen PT. GNI untuk menaikkan upah kerja yang mereka nilai belum sepadan dengan risiko pekerjaan mereka.

Beserta barangbukti yang diamankan

Sumber media ini menyebutkan, rusuh yang terjadi Sabtu sore diduga dipicu penolakan tenaga kerja asing terhadap aksi mogok yang dilakukan pekerja lokal. Akibatnya pekerja asing yang diketahui pekerja asal Tiongkok disebut melakukan pembubaran paksa unjukrasa pekerja lokal, hingga berujung pada pemukulan terhadap salah seorang pekerja lokal.

“Infonya awalnya ada pekerja lokal diduga dianiaya pekerja asing sampai akhirnya ada aksi saling serang seperti video-video yang sudah viral,” kata sumber yang minta tidak dibeberkan identitasnya.

Polda Sulteng Ungkap Penyebab Bentrok

Polda Sulteng mengungkap penyebab bentrokan di Morowali adalah dipicu aksi sweeping yang dilakukan serikat pekerja yang mogok kerja terhadap pekerja yang tetap bekerja. Polisi menyebut bentrokan antara WNA dan WNI PT GNI Morowali Utara, Sulteng, terjadi usai berulang kali serikat pekerja yang mogok kerja melakukan penyisiran.

“Pemicunya sebenarnya kemarin kan sudah ada beberapa tuntutan, kemudian hari Jumat (13/1) itu sudah ada pertemuan antara karyawan yang tergabung dalam SPN, Serikat Pekerja Nasional dalam perusahaan,” kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto, Minggu (15/1/2023).

“Karena tidak ada titik temu, mereka melakukan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan yang tergabung dalam SPN sejak pagi. Kemudian siang mereka memaksa masuk, mengintimidasi pekerja lain yang masih bekerja, tetapi bisa diselesaikan oleh petugas pengamanan,” sambung Didik.

Upaya sweeping pekerja yang masih beraktivitas di dalam PT GNI, lanjut Didik, sempat berakhir pukul 17.00 Wita. Namun pada malam hari, pekerja yang tergabung dalam SPN kembali hendak masuk ke area kerja untuk meminta pekerja di dalam berhenti beraktivitas.

Jumlah Korban
Akibat insiden bentrokan di Morowali antara WNA dan WNI PT GNI Morowali Utara, Sulteng, sejauh ini dilaporkan ada dua orang korban tewas. Kedua korban adalah seorang WNI dan seorang WNA.

Minggu (15/1/2023), Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto menuturkan pihaknya masih mengidentifikasi korban. “1 Orang WNI dan 1 orang WNA meninggal dunia, belum diketahui identitasnya,” ujarnya.

Selain dua pekerja WNI dan WNA yang tewas dalam bentrokan tersebut, sebanyak 9 pekerja lainnya mengalami luka-luka. Polisi juga telah mengamankan 70 orang dalam insiden tersebut.

“Dalam rangkaian tersebut Polres Morut berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku,” kata Imam.

Di samping itu, bentrokan ini juga menyebabkan sejumlah barang inventaris PT GNI rusak akibat dibakar yakni 1 unit mobil Hilux, 1 unit mobil LV, 2 unit dump truck, 1 unit loader, 1 unit mobil crane, 1 unit mobil damkar yang rusak. 100 Kamar mess WNA dan WNI yang rusak hingga terbakar. (rs/dt)

BACA LAINNYA

0

Teflon Luhut

News Kempalan
0

Bakar 1.500 T

News Kempalan
0

Republik Lontong Sayur

News Kempalan
0

Malapetaka Morowali

Dhimam Abror Djuraid
0
0

Martir Minoritas

News Kempalan
0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *