Sangar Rek ! Gresik Petrokimia Hattrick, Plus Borong Penghargaan Individu 

waktu baca 4 menit

MAGETAN – KEMPALAN: Tim putri Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia tampil luar biasa pada gelaran Livoli Divisi Utama 2025. Tim milik perusahaan produsen pupuk ini tak terkalahkan sepanjang musim. Ini artinya Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia meraih gelar juara sangat sempurna. Di grand final Livoli Divisi Utama pada Sabtu (18/10) malam di GOR Ki Mageti Magetan, Mediol stiovanny Yoku dkk meninabobokkan putri TNI AU Electric dengan skor Telak 3-0( 25-16,25-22 dan 25-12. Sukses mengalahkan TNI AU ini juga memastikan Gresik Petrokimia mencetak hattrick meraih gelar juara secara berturut-turut. Pesta srikandi-srikandi  Gersik Petrokimia Pupuk Indonesia serasa lengkap setelah beberapa pemainnya juga dinobatkan sebagai yang terbaik.

Jalannya pertandingan 

Sejak set pertama di mulai srikandi-srikandi Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia tampil percaya diri tinggi. Outside hitter andalan Mediol Stiovanny Yoku yang di dukung middle blocker Shella Bernadetha, Gresik Petrokimia tampil tanpa cela. Dukungan suporter yang di datangkan langsung dari Gresik plus dukungan menejenen yang begitu total membuat permainan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia menggila. Set pertama pun di akhiri dengan mudah yakni 25-16.

Pemain Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Stiovanny Yoku melancarkan smes di hadang oleh blocker TNI AU

​Unggul mudah Set pertama membuat kepercayaan pemain Gresik Petrokimia kian merajalela .Receive bola pertama mereka yang sempurna memfasilitasi setter untuk merancang serangan variatif, sering kali mengarah ke spike-spike keras dari sektor opposite. Block-block rapat yang digalang Shella Bernadetha di depan net efektif meredam upaya serangan balik dari TNI AU Electric yang di pimpin Ersandrina Devaga. Jarak poin mulai melebar di pertengahan set. Meskipun TNI AU Electric sempat mencoba mengejar lewat servis tajam, konsistensi serangan Gresik Petrokimia tidak mampu diimbangi, dan set kedua pun ditutup dengan skor meyakinkan 25-22.

​Memasuki set ketiga momentum sepenuhnya berada di tangan Gresik Petrokimia. Mental bertanding TNI AU Electric terlihat menurun drastis setelah gagal mencuri set kedua. Variasi servis jump float Petrokimia membuat receive TNI AU Electric sering tidak akurat, sehingga sulit membangun serangan yang terstruktur. Para pemain Gresik Petrokimia, bahkan pemain pelapis yang di turunkan, tampil tenang dan penuh percaya diri.

​Bahkan TNI AU Electric nyaris tak mampu memberikan perlawanan berarti. Poin demi poin dikumpulkan Petrokimia dengan mudah. Keunggulan pengalaman dan kedalaman skuad menjadi pembeda utama. Laga final ini pun berakhir cepat setelah Petrokimia menutup set ketiga dengan kemenangan telak 25-12, sekaligus mengunci gelar juara mereka.

Usai laga pelatih Petrokimia, Ayub Hidayat mengungkapkan kepuasan atas penampilan anak asuhnya yang ia nilai bermain disiplin dan memiliki mental juara.

​”Alhamdulillah, hasil ini adalah buah dari kerja keras dan kedisiplinan anak-anak selama persiapan. Mereka tahu persis apa yang harus dilakukan di lapangan, bahkan ketika berada di bawah tekanan di set kedua. Mental bertanding mereka sangat bagus. Kemenangan ini menunjukkan kedalaman skuad kami. Kami berhasil mempertahankan gelar dan ini luar biasa,” ujar Ayub.

Sementara itu, Alim Suseno pelatih TNI AU mengakui keunggulan Petrokimia dan menyebut hasil ini sebagai pelajaran berharga, terutama bagi para pemain muda.

​”Kami sudah berjuang maksimal, terutama di set kedua. Namun, kami harus mengakui Petrokimia bermain sangat baik dan stabil. Di set ketiga, fokus anak-anak memang sudah buyar. Kami menurunkan mayoritas pemain junior yang minim pengalaman, “Level kami belum sebanding dengan Petrokimia saat ini, namun semangat juang tim patut diapresiasi,” tukas Alim Suseno.

Gresik Petrokimia selain menerima medali dan piala bergilir serta piala tetap, juga menerima uang pembinaan sebesar Rp 125 juta.

Sedangkan TNI AU Electric di samping menerima piala juga mendapat uang pembinaa sebesar Rp 75 juta

Sementara itu pada perebutan tempat ketiga, kekecewaan putri Surabaya Bank Jatim sedikit terobati setelah menang atas Rajawali O2C dengan skor 3-0 (25-20, 25-10, 26-24) 

Kemenangan ini menjadi penutup manis Surabaya Bank Jatim setelah gagal melaju ke partai puncak. Sementara bagi Rajawali O2C, hasil ini tetap menjadi pencapaian luar biasa mengingat komposisi tim yang didominasi pemain-pemain muda.

Gelar peringkat ketiga ini selain mendapat piala, Bank Jatim menerima uang pembinaan sebesar Rp 50 juta, sedangkan Rajawali O2C sebagai peringkat keempat menerima Rp 30 juta.

Gresik Petrokimia selain mendapat gelar juara, juga menerima penghargaan sebagai pemain terbaik (MVP) atas nama Mediol Stiovanny Yoku dan menerima uang pembinaan sebesar Rp 3 juta.

Di samping sebagai MVP, kapten tim Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia itu juga menerima penghargaan sebagai best outside hitter dan berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.

Selain itu, Petrokimia juga menerima penghargaan best middle blocker (Geofanny Eka Cahyaningtys) dan best setter (Ajeng Nur Cahaya).

Pemain lain yang menerima penghargaan best outside hitter (Poppy Aulia Nursuttan) dan best middle blocker (Dinda Syifa Amelia), serta best opposite spiker (Ersandrina Devega Salsabila), ketiganya dari TNI AU Electric. Sedangkan Bank Jatim mendapat best Libero (Indah Guritno Dwi Margiani). Untuk gelar penghargaan terbaik ini masing-masing menerima uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.(Ambari Taufiq M Fasichullisan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *