Tak Berharap Vlahovic jadi Top Scorer, Ini Alasan Allegri

waktu baca 2 menit
Striker Juventus Dusan Vlahovic. (Foto: Twitter)

DALLAS-KEMPALAN: Sebutannya memang The Next Robert Lewandowski, tetapi Dusan Vlahovic tidak akan bisa menjadi seperti bomber yang baru didatangkan FC Barcelona dari Bayern Munchen dalam bursa transfer musim panas ini.

Vlaho (panggilan akrab Vlahovic) tidak akan bisa merengkuh Capocannoniere alias top scorer di Liga Italia. Terlepas dari produktivitasnya yang semakin menanjak dalam dua musim terakhir ini, dari sisi internal Juventus yang tidak menginginkan bomber berkebangsaan Serbia tersebut menyabet gelar pencetak gol terbanyak Liga Italia.

BACA JUGA: Vlahovic Bisa Gantikan Peran Ronaldo di Juventus?

Hanya Cristiano Ronaldo pemain Juventus yang mampu menyabet award tersebut pada 2020—2021 sejak kali terakhir penghargaan tersebut dibawa Alessandro Del Piero pulang ke Turin pada musim 2007—2008.

Sosok itu adalah allenatore Juve Massimiliano Allegri yang tidak menghendaki Vlaho jadi top scorer Liga Italia musim 2022—2023 nanti. Musim lalu, Vlaho terpaut tiga gol dari striker pemilik gelar tersebut Ciro Immobile.

Vlaho mampu menciptakan 24 gol, sedangkan Immobile bisa sampai 27 gol. Musim 2022—2023, total 30 gol pun sudah dalam bidikan Vlaho. ’’Tetapi saya tidak menginginkan dia (Vlaho) menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Italia musim depan (2022—2023),’’ sebut Allegri.

BACA JUGA: Ternyata, Ini Alasan Pogba “Pulang” ke Juventus

Lucunya, Max (sapaan akrab Allegri) lebih memercayai mitos ketimbang performa Vlaho dalam menciptakan gol-gol bagi skuadnya. ’’Dalam 12 musim terakhir, belum ada penyerang di Liga Italia yang bisa memenangi scudetto dalam musim itu juga,’’ ucap Allegri.

Allegri pun siap melakukan segala cara supaya kata-katanya itu dapat terealisasi. ’’Apabila dia mencapainya (puncak klasemen pencetak gol terbanyak Liga Italia) ketika dua giornata terakhir Liga Italia, maka saya tidak akan membiarkannya bermain,’’ tambah Allegri.

Terakhir Zlatan Ibrahimovic yang mampu menyandangkan gelar Capocannoniere itu dan scudetto bagi klubnya. Ibra (sapaan akrab Ibrahimovic) melakukannya ketika dia bermain untuk Inter Milan pada Serie A 2008—2009.

Sementara itu, CR7 yang dua musim lalu mampu merebutnya ketika Juve hanya bisa finis di posisi keempat klasemen akhir Liga Italia 2020—2021. (La Gazzetta dello Sport, Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *