Menyentuh, Ini Alasan Tevez Gantung Sepatu
BUENOS AIRES-KEMPALAN: Setelah tidak terikat dengan klub mana pun sejak tahun lalu, mantan penyerang Manchester United dan Manchester City Carlos Tevez akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu, Sabtu kemarin (4/6).
Boca Juniors jadi klub terakhir Carlitos (sapaan akrab Tevez). Dia mengakhiri dua dekade karir sepak bola profesionalnya pada usia 38 tahun. Bukan kondisi fisik yang jadi alasan Tevez untuk menyudahi karirnya.
Melainkan kesedihannya setelah kehilangan salah satu fans terberatnya selama berkarir sebagai pesepakbola profesional. Orang itu adalah ayahnya sendiri yang bernama Segundo Raimundo karena masalah di otaknya.
Tevez mengungkapkannya di dalam sebuah perbincangan dengan talkshow “Animales Sueltos,’’. ’’Aku pensiun, sudah terkonfirmasi. Aku sudah mendapatkan banyak tawaran. Tetapi, sebagai pesepakbola aku sudah memberi segalanya,’’ucap Tevez.
Dia mengaku sudah kehilangan motivasi bermain sejak kematian ayahnya. ’’Tahun terakhirku di Boca sangat sulit karena otaknya mati. Suatu hari aku bangun dan berkata kepada Vane (sapaan akrab Vanessa istrinya): aku tak mau bermain sepak bola lagi,’’ tutur Tevez.
Begitu pula yang dia katakan kepada agennya Adrian Ruocco. ’’Siangnya aku berkata kepadanya (Ruocco). Lihat, aku sudah tidak bermain lagi. Aku sudah pensiun,’’ sambung Tevez. Pertanyaan kenapa dia pensiun pun banyak berdatangan kepadanya.
’’Aku memutuskan berhenti bermain sepak bola karena aku kehilangan pendukung nomor satuku itu. Sejak aku berusia delapan tahun, dia selalu datang menyaksikanku,’’ kenang Tevez dengan sosok ayahnya.
Sang ayah pun selalu hadir di setiap kebahagiaan Tevez bersama klubnya. Seperti ketika Tevez merayakan gelar Copa Libertadores pertamanya pada 2003 yang disusul juara Intercontinental Cup.
Sang ayah pun menitikkan air mata ketika melihat Tevez menjuarai ajang di luar Eropa untuk kali pertama bersama The Red Devils (julukan United) pada 2007–2008. Saat itu, United sukses menjuarai Liga Primer Inggris dan trofi Liga Champions sekaligus.
Apabila dikalkulasikan, dia sudah mengoleksi 26 trofi juara di level klub. Mulai dari sebelas trofi bersama Boca, satu trofi di Corintihians, tujuh gelar juara bagi United, tiga trofi bagi Manchester City, empat trofi di Juventus, dan satu gelar juara bagi Shanghai Shenhua lima musim lalu. (Goal, Yunita Mega Pratiwi)









