Mengenal Budaya Jawa dengan Asik, Berikut Lima Buku yang Wajib Dibaca

waktu baca 5 menit
Pertunjukan Wayang Kulit. (Faiz Attariqi-Wikipedia)

KEMPALAN: Budaya telah terpinggirkan dengan adanya perkembangan teknologi. Arus westernisasi telah menderu Indonesia dengan masuknya budaya-budaya asing sehingga memunculkan pembahasan tentang bagaimana kita harus menyaring budaya-budaya tersebut. Mengadopsi yang baik dan meninggalkan yang buruk.

Tak kalah pentingnya adalah mengingat budaya tradisional yang ada di Indonesia, salah satunya ialah Budaya Jawa bagi orang-orang Jawa. Generasi muda sekarang sudah jarang yang tertarik dengan Budaya Jawa yang dianggap sebagai budaya yang ketinggalan zaman, maka dari itu diperlukan rujukan-rujukan menarik tentang Budaya Jawa, termasuk sejarah mengenai Jawa.

Berikut sejumlah buku yang bisa membantu generasi muda mengenal Budaya Jawa menurut Kempalan:

  1. Wong Pinter

Terkadang, jika sakit atau membutuhkan petunjuk mengenai nasib, orang Jawa kerapkali pergi kepada Wong Pinter. Wong Pinter ini adalah istilah bagi mereka yang dianggap mengetahui hal-hal yang umumnya tidak diketahui dengan menggunakan kekuatan spiritual.

Buku karangan Romo Agustinus Sutiono ini mengulas secara mendalam mengenai Wong Pinter yang kerapkali lebih memilih disebut Wong Pintuntun (orang yang dituntun oleh kekuatan yang lebih besar daripada manusia itu sendiri). Karya ini membawa pembacanya ke dalam dunia mistis Jawa dengan sentuhan ilmiah serta memuat sejumlah wawancara dengan para Wong Pinter yang sudah diolah oleh penulis.

Dari buku ini, para pembaca akan mengenal bagaimana Wong Pinter merupakan bagian dari Budaya Jawa yang membantu kita untuk lebih menghormati orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dan mengenal dunia spiritual. Buku ini juga membantu pembacanya untuk membedakan antara istilah dukun yang konotasinya negatif dengan Wong Pinter yang tugasnya adalah membantu sesama manusia.

  1. Wali Berandal Tanah Jawa

Di dunia Islam Jawa, dikenal istilah Wali, yang biasanya merupakan orang-orang terpilih dengan kemampuan spiritual di atas rata-rata. Apabila Wong Pinter merupakan sesuatu yang dapat dicapai, kewalian biasanya sudah melekat kepada seseorang.

Buku karya akademisi Australia, George Quinn, memuat kisah-kisahnya ketika melakukan ziarah ke sejumlah tempat keramat yang disebut petilasan. Tempat keramat itu bisa juga berwujud sebuah makam yang dikeramatkan karena ada wali yang terbaring di dalamnya. Tempat-tempat itu sering dikunjungi oleh banyak orang karena dianggap memiliki kekuatan mistis yang dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuannya. Maka dari itu buku ini juga mengulas budaya ziarah Jawa.

Selain itu, karya Quinn ini juga memuat cerita para wali yang dikumpulkan dari orang-orang yang diwawancarainya. Ada kisah Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Lawu, Ki Boncolono, Pangeran Panggung, serta kisah mengenai karya-karya para wali itu, bahkan karya yang notabene dianggap melawan Islam seperti Suluk Malang Sumirang dan Serat Darmogandul. Buku ini dibawakan dengan gaya seperti catatan perjalanan sehingga sangat mudah dipahami dan asik.

Agama Jawa…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *