Menuju WCH, RSUD Dr. Soetomo Luncurkan Layanan “OMAH”

waktu baca 3 menit

SURABAYA-KEMPALAN: Memperingati HUT-nya ke-87,  RSUD Dr. Soetomo Surabaya meluncurkan inovasi “OMAH” (Outreach Medical at Home), Rabu (29/10). Dengan inovasi ini, tenaga kesehatan atau tenaga medis, siap siaga untuk memberikan layanan kesehatan bagi pasien dengan kondisi tertentu sampai di rumah.

Pelucuran layanan OMAH ini dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa transformasi berkelanjutan rumah sakit milik Pemprov Jatim itu dalam rangka menuju World Class Hospital (WCH).

“Jadi, apa yang menjadi kebanggaan Indonesia bukan hanya kebanggaan Jawa Timur saja. Mari terus kita kuatkan, kita kembangkan apa yang menjadi harapan kita, bisa mewujudkan menjadi Jatim WCH, bahkan saya rasa saat ini sudah WHC,” kata Khofifah.

Untuk itu, gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut mengapresiasi jajaran direksi, para guru besar, dan jejaring kemitraan RSUD Dr. Soetomo di dalam maupun luar negeri.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat melihat salah satu inovasi layanan medis di RSUD Dr.Soetomo.

Dia pun meminta inovasi itu bisa diterapkan ke rumah sakit lain di bawah pemprov bersama Dinas Kesehatan Jatim. Menurutnya, standar layanan harus terus dibenahi melalui kreativitas dan kolaborasi antarfaskes.

Menurut Khofifah, layanan “OMAH” yang baru diluncurkan merupakan kelanjutan dari proses inovasi yang sejak lama didiskusikan bersama para klinisi senior RS. Program ini menekankan penjangkauan medis ke rumah, agar kelompok rentan dan kasus-kasus kronis lebih cepat tertangani.

Sehingga, lanjut Khofifah, apa yang mungkin kita bisa replikasi jadikan itu referensi bersama.  “Bahwa memang kita harus terus berbenah, berubah, membangun inovasi dan kreativitas-kreativitas yang lebih memberikan penguatan kemanfaatan layanan medik kita,” tuturnya

Mantan Menteri Sosial Ri ini juga menyoroti agenda Green Hospital yang sudah berjalan di lingkungan RSUD Dr. Soetomo: praktik reduce–reuse–recycle (3R), inisiatif pengurangan limbah termasuk pemanfaatan maggot, serta rencana kemitraan dengan unit layanan terkait.

“Planet, people, profit harus berjalan bersama,” tuturnya, merujuk kerangka triple-P dan target nasional net zero emission.

Pada level tata kelola, Khofifah menandaskan filosofi kerja “Jatim BISA”: berdaya, inklusif (no one left behind), sinergis, dan adaptif. Ia mendorong konektivitas layanan kesehatan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara yang menjembatani Indonesia Barat dan Timur. Termasuk integrasi rujukan bagi wilayah timur.

Pada kesempatan tersebut Khofifah juga mengingatkan pentingnya kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi lompatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan.

“Kita merasa sudah berlari, orang lain melompat. Kita melompat orang lain sudah menggunakan AI. Kita pun menggunakan AI. Maka yang kita bangun penguatan adalah integritas. Yang kita bangun adalah penguatan karakter. Yang kita bangun berikutnya adalah akhlakul karimah: pintar dan benar. Ini saya rasa menjadi bagian pondasi kita semua di dalam bekerja,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Dr. Soetomo Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa menegaskan bahwa tema peringatan tahun ini “sustainability caring of life” dengan tiga pilar utama, yakni
merawat planet, people (SDM dan pasien), dan profit untuk menopang keberlanjutan.

Di akhir sambutannya, Khofifah.mengucapkan selamat HUT ke-87 dan berharap agar RSUD Dr. Soetomo terus tumbuh, tangguh, dan melaju. “Salam sukses semuanya,” tutupnya. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *