Mahasiswa Unesa Sumbang Medali Emas Kontingen Jatim di PON Bela Diri Kudus 2025
SURABAYA -KEMPALAN: Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ternyata tidak hanya melibatkan tenaga ahli dari FIKK Prodi Massage ke kontingen Jatim di Pekan Olahraga Nasional ( PON) Bela Diri Kudus. Kampus “Rumah Para Juara” ini juga menyumbangkam atlet dalam mendulang medali emas untuk Kontingen Jawa Timur.
Salah satunya adalah Muhammad Daffa ‘Golden Boy ‘ Hidayatullah. Mahasiswa S2 pendidikan olahraga ini menyumbang dua medali emas untuk Kontingen Jawa Timur. Muhammad Daffa yang turun di dua nomor yakni Qiangshu dan Jiangshu (Taulo) nyaris mendapatkan nilai sempurna.
Didua nomor ini Golden Boy julukan Muhammad Daffa Hidayatullah mengguli atlet dari DKI Jakarta Keane McLeren Lee dan Candika Nugraha dari Jambi.
Selain Muhammad Daffa Golden Boy Hidayatullah Unesa juga menyumbangkan atlet Judo atas nama Yohanes Kristopel Pelupessy (S2 Penor) dan Maysara Atika Maharani (S1 FEB Menejemen). Shifana Nabila, Mohammad Risky Romadhoni ( S1 FIKK Penjaskes) dan Mulia Jischa Cherryl Shika (S1 FEB Pendidikan Akuntansi) cabor Karate. Ahmad Maafin dan Tangguh Setiawan ( Tarung Derajat) Mohammad Raynaldo Zahvieri (Wushu) dan satu pelatih Sambo Randika Asian W. M.Pd.(S3 Ikor)
Selain atlet Unesa juga menyumbangkan tenaga ahli dari prodi Massase sebanyak 10 personil yang mendampingi atlet, pelatih dan mekanik Kontingen Jatim di PON bela diri Kudus.
Korprodi Masage Dr Yoesoef Roepajadi menjelaskan prodi masase S1 Unesa sudah berperan secara aktif dengan mengenali cedera masing-masing cabor dengan menerapkan prosedur penanganan cedera dan relaksasi dengan tehnik sport massage therapy.
” tugas massage olahraga adalah meningkatkan performa atlet, mempercepat pemulihan setelah aktivitas fisik, mencegah cedera, dan mengurangi ketegangan otot. Terapis akan melakukan teknik massage yang terfokus pada area spesifik yang lelah atau cedera untuk melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan fleksibilitas, serta meredakan nyeri dan peradangan otot baik saat pertandingan atau di sela-selanya.” Ucap Dr Yoesoef.
Kami dari Unesa prodi masase ikut bangga atas kepercayaan KONI Jatim yang selalu memberi kesempatan kepada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya.
” Ya kita ikut bangga dan support atas kepercayaan KONI Jatim kepada FIKK Unesa khususnya Prodi Masage untuk di libatkannya ke kontingen Jatim ke Pekan Olahraga Nasional (PON) beladiri di Kudus.
Maka dari itu Prodi Masage menyertakan personil yang mempunyai keahlian khusus untuk melayani kebutuhan kontingen, tidak hanya atlet, pelatih saja tapi juga seluruh anggota kontingen,” jelas Korprodi Masage FIKK Unesa.
Lebih lanjut pendiri dan penggagas berdirinya Ikatan Mahasiswa Terapis olahraga (Imatora) Jatim ini menjelaskan sebelum mendampingi para atlet pelatih dan mekanik mereka yang mendapat dispensasi dari lembaga sudah di bekali dengan ilmu yang selama ini didapat dari bangku kuliah. Dan mereka siap 24 jam selama penyelenggaraan PON beladiri di Kudus Jawa Tengah.(Ambari Taufiq/M Fasichullisan)
