Dua Anak Meninggal karena DBD di Sedati, Bambang Haryo Gerak Cepat Lakukan Fogging Massal

waktu baca 2 menit
Bambang Haryo bersama tim BHS Peduli saat turun melakukan fooging/Foto : Istimewa

SIDOARJO — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa. Dua anak di Perumahan Jaya Regency RW 16, Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Menanggapi kondisi ini, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono, langsung turun ke lokasi dan memimpin kegiatan fogging massal secara gratis bersama tim relawan BHS Peduli, Selasa (17/6/2025). Kegiatan ini menjangkau sekitar 586 kepala keluarga di wilayah terdampak.

“Saya mendapat laporan bahwa di RW 16 ini sudah ada dua anak yang meninggal dunia akibat DBD, sementara penanganan dari pihak puskesmas belum dilakukan meskipun warga sudah melapor sejak lebih dari seminggu lalu,” ujar Bambang Haryo saat meninjau langsung proses fogging.

Selain melakukan penyemprotan, BHS juga menempelkan selebaran edukasi pencegahan DBD di sejumlah titik strategis serta mengunjungi rumah keluarga korban. Ia memberikan tali asih dan bantuan dana sebesar Rp5 juta untuk mendukung kegiatan warga, khususnya ibu-ibu di lingkungan RW 16.

“Kami tidak ingin ada korban lagi. Fogging ini dilakukan sebagai langkah darurat untuk memutus mata rantai penyebaran,” tegasnya.

Bambang Haryo juga menyayangkan minimnya respons dari instansi kesehatan setempat. Ia meminta pemerintah daerah lebih sigap dalam menangani kasus-kasus DBD yang berpotensi meluas, terutama saat musim pancaroba.

Sementara itu, Kepala Desa Pepe, M. Yasir, mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Bambang Haryo. Ia berharap kegiatan ini mampu menekan angka penyebaran DBD di wilayahnya.

“Atas nama pemerintah desa, kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bapak Bambang Haryo. Semoga setelah ini tidak ada lagi warga kami yang menjadi korban,” ujarnya.

Kasus ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi penyakit menular berbasis lingkungan, seperti DBD, terutama di kawasan padat penduduk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *